OGAN ILIR, TRIBUNEPOS – Musyawarah Daerah (Musda) ke-4 Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kabupaten Ogan Ilir mencatat sejarah baru dalam sistem kepemimpinannya.
Setelah sebelumnya menganut sistem presidensial dengan satu ketua umum, kali ini KAHMI Ogan Ilir resmi beralih ke kepemimpinan kolektif-kolegial berbentuk Presidium.
Perubahan ini merupakan hasil kesepakatan forum Musda yang digelar pada 15 Februari 2024. Lima orang alumni HMI terpilih untuk mengemban amanah sebagai Presidium KAHMI Ogan Ilir periode 2025-2030 adalah Umar Saferi, Sandi Pusaka Herman, Hajib, M. Mal’an, dan Uswatun Hasanah.
Mereka diharapkan mampu membawa organisasi ini semakin solid dan progresif.
Dinamika Pemilihan
Sejak awal, setidaknya ada 9 (sembilan) nama yang diusulkan sebagai calon presidium, yaitu Umar Saferi, Sandi Pusaka Herman, Hajib, M. Mal’an, Sarono P. Sasmito, Amir Hamzah, Ahmad Zulfikri, Uswatun Hasanah dan Titin Maryati.
Namun, dalam perjalanan sidang Musda, Amir Hamzah, Ahmad Zulfikri dan Titin Maryati memilih untuk tidak maju sebagai calon presidium. Sarono P. Sasmito yang sebelumnya menyatakan bersedia, akhirnya mengundurkan diri di detik-detik terakhir.
Sidang pleno yang dipimpin oleh Sarono P. Sasmito, Amir Hamzah, dan Titin Maryati kemudian menetapkan lima nama terpilih melalui musyawarah mufakat.
“Alhamdulillah, akhirnya forum sepakat untuk menentukan pimpinan presidium secara terbuka. Pola kepemimpinan presidium ini memang sudah diharapkan sejak Musda sebelumnya dan akhirnya terealisasi tahun ini,” ujar Ketua Demisioner KAHMI Ogan Ilir, Sonedi Ariansyah.
Harapan untuk KAHMI Masa Depan
Sonedi Ariansyah berharap, dengan sistem presidium, kepemimpinan KAHMI Ogan Ilir akan semakin kuat dan efektif. Setiap anggota presidium memiliki peran strategis dalam menjalankan program-program organisasi demi kemajuan daerah.
Sementara itu, Sandi Pusaka Herman, yang juga merupakan Ketua Panitia Pelaksana Musda, mengaku bersyukur atas suksesnya penyelenggaraan Musda ke-4 ini.
“Setelah penetapan presidium, kami akan segera menggelar rapat pembentukan kepengurusan baru dan merencanakan pelantikan. Setelah itu, kami akan mulai merealisasikan program kerja yang telah direkomendasikan dalam Musda,” ungkapnya.
Dengan kepemimpinan baru berbasis kolektif-kolegial, KAHMI Ogan Ilir memasuki babak baru dalam perjalanannya.
Lima presidium terpilih diharapkan mampu membawa organisasi ini lebih maju dan berkontribusi lebih besar bagi masyarakat Ogan Ilir.
Berikut profil presidium terpilih KAHMI Ogan Ilir periode 2025-2030:
1. Umar Saferi
Mewakili unsur birokrat, saat ini Umar Saferi menjabat Kepala Bidang di Dinas Perhubungan Pemkab Ogan Ilir.
Memiliki rekam jejak panjang di HMI, ia pernah menjadi Ketua Umum HMI Cabang Curup, Bengkulu, serta pernah aktif di Pengurus Besar HMI di bawah kepemimpinan Fajar F. Zulkarnain.
Kiprahnya di dunia birokrasi diharapkan dapat memperkuat sinergi KAHMI dengan pemerintah daerah.
2. Hajib
Dari unsur akademisi dan tokoh agama, M. Hajib merupakan ASN di Kantor Kementerian Agama Ogan Ilir sekaligus seorang dai muda yang aktif dalam berbagai organisasi seperti ICMI, MUI, NU dan Baznas Ogan Ilir.
Ia merupakan alumni HMI Cabang Bengkulu dan pernah berkiprah di Komisariat Hukum Universitas Bengkulu. Di HMI Cabang Bengkulu, Hajib menjadi junior langsung dari Parsadaan Harahap yang saat ini jabat Komisioner KPU RI.
Kehadirannya di presidium diharapkan mampu memperkuat aspek intelektual dan keagamaan dalam kiprah KAHMI di masyarakat Ogan Ilir.
3. Sandi Pusaka Herman
Mewakili unsur profesional, Sandi merupakan jurnalis yang sekaligus pengusaha media. Saat ini ia menjadi pemimpin redaksi dan CEO Tribunepos Group.
Ia juga sebagai Founder mendirikan Sekolah Jurnalis Desa Indonesia (SJD-Indonesia), yang berfokus pada pendidikan kader jurnalis dengan program mencetak satu desa satu jurnalis di seluruh Indonesia.
Sewaktu ber HMI, Sandi tercatat pernah menjabat Ketua Lembaga Dakwah Mahasiswa Islam (LDMI) HMI Cabang Curup, Bengkulu.
Ia bersama rekannya Heriyanto dari cabang yang sama, pernah mengikuti Musyawarah Nasional (Munas) LDMI di Ma’had Azzaitun Indramayu, pimpinan Panji Gumilang.
Sandi menapak kaki di rumah besar pergerakan HMI dengan pertama kali mengikuti LK I di HMI Cabang Curup saat berkuliah dulu di STAIN Curup.
Pengalamannya di dunia media dan advokasi diharapkan memberikan perspektif kritis serta memperkuat komunikasi publik KAHMI.
4. M. Mal’an
Dari unsur pengusaha, M. Mal’an dikenal sebagai kontraktor yang turut berperan dalam pembangunan Gedung KAHMI Ogan Ilir.
Dari tangan dan kerjanya-lah, gedung KAHMI Ogan Ilir dibangun dari nol, hingga berdiri megah dan kokoh seperti sekarang ini.
Memang tak banya yang mengenal sosok Mal’an, karena ia terbilang baru menekuni dunia kontraktor di Ogan Ilir.
Di HMI, Mal,an merupakan alumni HMI Cabang Yogyakarta dan lulusan Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD “APMD”) Yogyakarta, satu almamater dengan sesepuh senior HMI Ogan Ilir, Syamsul Bahri, mantan Kepala Dinas PMD Ogan Ilir. Juga satu alumni dengan Menteri Hak Asasi Manusia RI sekarang, Natalius Pigai.
Pengalaman bisnisnya diyakini mampu membawa inovasi dalam kemandirian ekonomi KAHMI.
5. Uswatun Hasanah
Satu-satunya perempuan dalam presidium, mewakili unsur keterwakilan perempuan. Mantan Ketua FORHATI Ogan Ilir ini aktif memperjuangkan hak tenaga honorer R2 dan R3 agar diperhatikan dan diangkat PPPK.
Uswatun merupakan alumni HMI Cabang Palembang. Uswatun mengenal HMI pertama kali saat duduk di bangku kuliah keperawatan di Universitas Kader Bangsa (UKB) Palembang.
Saat ini Uswatun telah mengabdikan diri selama 15 tahun sebagai tenaga medis honorer di salah satu Puskesmas di bawah Dinas Kesehatan Ogan Ilir.
Kehadirannya diharapkan memperkuat peran perempuan dalam KAHMI serta membangun gerakan sosial keislaman yang inklusif.
Harapan KAHMI ke Depan
Perubahan sistem kepemimpinan ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk tokoh senior KAHMI, KH. Mudrik Qori.
Ia menilai sistem presidium lebih ideal untuk menjaga dinamika organisasi.
“Dengan presidium, kepemimpinan lebih kolektif dan tidak bergantung pada satu figur saja. Ini juga mencegah fragmentasi internal,” ujar kyai Mudrik.
Kyai Mudrik yang juga Mudir Ponpes Al-Ittifaqiah Indralaya berharap kepemimpinan baru ini dapat mempererat persaudaraan antaralumni HMI serta menghasilkan program yang berdampak nyata bagi masyarakat.
Menurutnya, tantangan ke depan bagi KAHMI Ogan Ilir adalah bagaimana organisasi ini dapat menjadi wadah bagi alumni HMI untuk terus berkontribusi dalam pembangunan daerah.
“KAHMI Ogan Ilir harus menjadi mitra strategis dalam pembangunan daerah dan berkontribusi nyata bagi kemajuan masyarakat.
Kami berharap kepemimpinan baru ini dapat lebih progresif dan inovatif dalam menghadapi tantangan zaman,” pungkasnya.
**