Scroll untuk baca artikel
BeritaNasionalPendidikan

Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul Gelar Seminar Hybrid Bahas Artificial Intelligence

×

Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul Gelar Seminar Hybrid Bahas Artificial Intelligence

Sebarkan artikel ini
Foto bersama peserta seminar Seminar Hybrid Bahas Artificial Intelligence yang diselenggarakan oleh Fikom dan FDIK Universitas Esa Unggul berkolaborasi dengan ASEDAS di UEU Kebon Jeruk, Jakarta, Sabtu (3/8/2024). (Dok. Tribunepos.umbaran.com)

TRIBUNEPOS.COM – Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) dan Fakultas Desain dan Ilmu Kreatif (FDIK) Universitas Esa Unggul (UEU) bersama dengan ASIAN Southeast Digital Art Association (ASEDAS International) mengadakan seminar hybrid bertajuk “The Adaptation of Artificial Intelligence in Communication and Design Science”.

Seminar ini digelar di kampus UEU Kebon Jeruk, Jakarta, pada Sabtu (3/8/2024) kemarin.

Assoc. Prof. Ahmad Tarmizi, akademisi asal Malaysia dan Founder serta President ASEDAS International 2020-2024, memaparkan potensi ekonomi dari kecerdasan artifisial (AI) di Asia Tenggara yang diprediksi mencapai US$0,9 triliun pada 2030, setara dengan 10,4% dari Produk Domestik Bruto (PDB) wilayah tersebut.

“Dengan kebijakan baru dari Menteri Singapura yang memberikan dana bantuan untuk pengembangan AI, saya yakin potensi ekonomi dari AI di Asia Tenggara bisa lebih besar dari proyeksi ini,” ujarnya.

Dekan FIKOM UEU, Erna Febriani, menjelaskan bahwa AI telah mengubah banyak aspek kehidupan, termasuk bidang ilmu komunikasi.

Menurutnya, AI menawarkan berbagai alat yang dapat meningkatkan cara individu berkomunikasi, menganalisis data, dan menghasilkan konten.

“Adaptasi AI dalam ilmu komunikasi menawarkan banyak manfaat seperti efisiensi, analisis data yang mendalam, dan personalisasi konten,” kata Erna.

Namun, ia juga menekankan pentingnya mempertimbangkan tantangan dan implikasi etis dari AI.

Peserta seminar

Dekan FDIK, Karna Mustaqim, menyatakan bahwa perkembangan AI masih dibayangi oleh tantangan terkait etika, seperti bias dalam data dan masalah transparansi serta akuntabilitas dari sistem AI.

“Sangat penting untuk memastikan bahwa sistem AI bersifat transparan dan terdapat akuntabilitas atas keputusan dan tindakan kecerdasan artifisial tersebut,” ungkapnya.

Seminar ini juga melibatkan diskusi mengenai pentingnya etika dalam penggunaan AI, yang disimpulkan oleh Ikbal Rachmat, dosen FIKOM UEU.

“Tidak ada yang permanen kecuali perubahan, termasuk dalam perkembangan teknologi AI yang pesat dewasa ini,” kata Ikbal menutup seminar.

Seminar hybrid ini merupakan kolaborasi antara Fakultas Ilmu Komunikasi dan Fakultas Desain dan Ilmu Kreatif Universitas Esa Unggul dengan ASEDAS International, bertujuan memperdalam pemahaman mahasiswa mengenai peran AI dalam bidang komunikasi dan desain di era digital yang serba cepat ini. (*)