Scroll untuk baca artikel
BeritaKabar DukaOKI

Selamat Jalan Engga Dewata: Sosok Pejuang Pembangunan OKI yang Akan Selalu Dikenang

×

Selamat Jalan Engga Dewata: Sosok Pejuang Pembangunan OKI yang Akan Selalu Dikenang

Sebarkan artikel ini
Selamat Jalan Engga Dewata: Pejuang Pembangunan OKI yang kan Selalu Dikenang. (Dok. Tribunepos.umbaran.com)

KAYUAGUNG, TRIBUNEPOS.COM — Langit di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) tampak kelabu pada Kamis, 8 Agustus 2024. Hari itu, ratusan warga berkumpul di Desa Pedamaran III, Kecamatan Pedamaran, untuk memberikan penghormatan terakhir kepada seorang tokoh yang begitu dihormati, H. Engga Dewata Zainal, S.Sos.

Mantan Wakil Bupati OKI periode 2009-2014 ini menghembuskan napas terakhir di RS Hermina Palembang pada 7 Agustus 2024, pukul 15.00 WIB, setelah berjuang melawan penyakit yang dideritanya.

Di usia 72 tahun, Haji Engga meninggalkan jejak yang dalam dalam sejarah pembangunan Kabupaten OKI.

Dalam prosesi pemakaman yang diadakan secara kedinasan oleh Pemerintah Kabupaten OKI, kehadiran para pelayat dari berbagai kalangan—dari pejabat hingga masyarakat biasa—menunjukkan betapa besar pengaruh dan dedikasi almarhum bagi daerahnya.

Selamat Jalan Engga Dewata: Pejuang Pembangunan OKI yang kan Selalu Dikenang. (Dok. Tribunepos.umbaran.com)

M. Refly SSos, MM, Pj Sekda OKI, yang memimpin upacara pemakaman, mengenang Haji Engga sebagai sosok yang tak hanya berdedikasi dalam kariernya, tetapi juga memiliki jiwa pengabdian yang tulus.

“Beliau adalah salah satu putra terbaik yang dimiliki Kabupaten Ogan Komering Ilir. Dalam sejarah pembangunan daerah ini, nama beliau akan tercatat dengan tinta emas. Kita doakan beliau agar mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT,” ujar Refly dengan penuh rasa hormat.

Namun, siapa sebenarnya H. Engga Dewata Zainal?

Di balik nama yang besar itu, terdapat perjalanan hidup yang penuh liku. Lahir di Palembang pada 20 Januari 1952, Haji Engga dibesarkan dalam lingkungan yang mengajarkannya nilai-nilai kejujuran, kerja keras, dan dedikasi.

Memulai karier sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkab OKI, Haji Engga dengan cepat menunjukkan kapasitasnya sebagai seorang pemimpin yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.

Langkahnya semakin mantap ketika ia memutuskan untuk terjun ke dunia politik melalui Partai Golkar.

Sebagai Ketua DPRD OKI periode 2004-2009, H. Engga menjadi suara yang kuat bagi aspirasi rakyat.

Kepemimpinannya yang tegas dan visioner membuatnya kemudian dipercaya untuk mendampingi Ir. H. Ishak Mekki, MM, sebagai Wakil Bupati OKI dalam dua periode pemerintahan.

H. Engga Dewata Zainal bersama istri, anak dan cucunya. (Dok. Tribunepos.umbaran.com)

Dalam perannya sebagai Wakil Bupati, Haji Engga bukan sekadar seorang birokrat; ia adalah seorang visioner yang berani mengambil keputusan sulit demi kebaikan bersama.

Prosesi pemakaman di komplek pemakaman keluarga di Desa Pedamaran III itu tidak hanya menjadi momen perpisahan, tetapi juga pengakuan atas kontribusi yang telah ia berikan.

Mantan Bupati OKI, Ir. H. Ishak Mekki, MM, yang hadir dalam prosesi tersebut, tak kuasa menyembunyikan kesedihannya.

“Engga bukan hanya rekan kerja, tapi juga sahabat dan mentor. Dia adalah sosok yang selalu bisa diandalkan dalam situasi apa pun. Kehilangannya adalah kehilangan besar bagi kita semua,” ujar Ishak dengan mata yang berkaca-kaca.

Ishak Mekki dan Engga Dewata, saat menjadi bupati dan wakil bupati OKI. (Dok.Tribunepos.umbaran.com)

Kepergian Haji Engga meninggalkan duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkannya— 4 orang anak dan 7 cucu yang kini harus melanjutkan hidup tanpa kehadiran sosok yang selalu menjadi panutan.

Namun, warisan terbesar yang ditinggalkan H. Engga bukanlah jabatan atau kekuasaan, melainkan teladan tentang bagaimana seorang pemimpin sejati seharusnya berperan—memprioritaskan kepentingan masyarakat di atas segalanya, dan selalu berpegang pada prinsip keadilan.

Sampai akhir hayatnya, Haji Engga tetap aktif dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan.

Di berbagai organisasi, ia bukan hanya berperan sebagai penasehat, tetapi juga pembina dan motivator yang selalu mendorong orang-orang di sekitarnya untuk berbuat lebih baik.

Bagi masyarakat Ogan Komering Ilir, H. Engga Dewata Zainal bukan sekadar tokoh publik; ia adalah simbol dedikasi dan pengabdian tanpa batas.

Dalam keheningan yang menyelimuti prosesi pemakaman, hanya satu hal yang bisa dipastikan: meski raganya telah tiada, semangat dan nilai-nilai yang ditanamkannya akan terus hidup dalam setiap langkah pembangunan yang diambil oleh generasi penerus.

Kabupaten Ogan Komering Ilir tak akan pernah melupakan jasa-jasa seorang H. Engga Dewata Zainal. (*)

Penulis: Agung Jep / Wartawan Tribunepos.com OKI

 

Jadilah bagian dari perjuangan Tribunepos, bangun Indonesia dengan Literasi!