PALEMBANG, TRIBUNEPOS.COM – Malam itu, Berlia Sari, remaja 13 tahun asal Kecamatan Sukarami, Palembang, mendatangi salah satu bidan di sekitar tempat tinggalnya dengan harapan sembuh dari keluhan yang dirasakannya.
Namun, apa yang terjadi justru menjadi mimpi buruk bagi dirinya dan keluarganya.
Penglihatannya hilang seketika setelah menerima pengobatan dari bidan tersebut, memunculkan dugaan malpraktik yang kini mencuat di tengah masyarakat.
Peristiwa memilukan ini terbongkar saat Nila Sari, ibu dari Berlia, melaporkan kejadian tersebut ke Polda Sumatera Selatan.
Sang ibu yang tak tega melihat kondisi putrinya, langsung mengambil langkah hukum untuk menuntut keadilan.
“Saya tak pernah menyangka akan seperti ini. Anak saya datang dengan keluhan biasa, tapi kini ia tak bisa melihat,” ungkap Nila Sari dengan nada getir.
Melansir dari detiksumbagsel.com, Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan, Trisnawarman, saat dimintai keterangan pada Jumat (9/8/2024), menyatakan pihaknya akan segera menelusuri kasus ini.
“Kami akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Palembang dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Palembang untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana penanganan selanjutnya,” katanya.
Di sisi lain, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Sumsel, Fitriana, juga turut angkat bicara.
“Kami akan melakukan pendampingan kepada korban dan keluarga. Tim kami sudah turun ke lapangan untuk melihat kondisi korban secara langsung bersama DPPPA Kota Palembang,” jelasnya.
Fitriana menambahkan bahwa pihak keluarga sudah melaporkan kasus ini ke Polda Sumatera Selatan dua minggu lalu.
“Insya Allah, kami akan terus mendampingi korban. Saat ini kami juga sedang mengupayakan bantuan untuk Berlia. Mohon doanya agar semua berjalan lancar,” tambahnya.
Kasus ini menjadi perhatian publik, menambah daftar panjang dugaan malpraktik yang kerap terjadi di sektor kesehatan.
Semua pihak kini menunggu langkah tegas dari aparat penegak hukum dan pihak terkait untuk mengusut tuntas kasus ini dan memberikan keadilan bagi Berlia dan keluarganya.
Apakah keadilan akan berpihak kepada mereka? Waktu yang akan menjawab.
Yang jelas, tragedi ini kembali mengingatkan kita akan pentingnya pengawasan dan integritas dalam pelayanan kesehatan, terutama di tingkat yang paling dekat dengan masyarakat. (*)
Jadilah bagian dari perjuangan Tribunepos, bangun Indonesia dengan Literasi!