Scroll untuk baca artikel
BeritaKabar DukaMuaraenimNasionalSumsel

Surat Terbuka Masyarakat Gelumbang-Sumsel untuk Presiden Jokowi: Minta Bantu Pulangkan Jenazah TKW yang Tertahan di Hong Kong

×

Surat Terbuka Masyarakat Gelumbang-Sumsel untuk Presiden Jokowi: Minta Bantu Pulangkan Jenazah TKW yang Tertahan di Hong Kong

Sebarkan artikel ini
Fahmi binti Nungcik, seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang berasal dari Desa Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, meninggal dunia di Hong Kong pada 24 Juli 2024 lalu. Sudah hampir 21 terhitung sampai hari ini (14/8/24), jenazah almarhumah belum bisa dipulangkan. Miris dan pilu rasanya. Butuh bantuan presiden Jokowi dan pemerintah pusat, agar jenazah bisa dipulangkan ke keluarga almarhumah pahlawan devisa negara alias TKW. (Dok. Tribunepos.umbaran.com)

TRIBUNEPOS.COM – Desa Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, tengah diselimuti suasana duka yang mendalam. Fahmi binti Nungcik, seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang berasal dari desa ini, meninggal dunia di Hong Kong pada 24 Juli 2024.

Namun, lebih dari dua minggu setelah kematiannya, jenazah Fahmi masih tertahan di rumah sakit di Hong Kong, menunggu kepastian pemulangan.

Kabar duka ini pertama kali diterima oleh keluarga almarhumah melalui pesan singkat dari teman sesama TKW di Hong Kong. Berita tersebut sontak membuat keluarga dan warga desa terkejut dan larut dalam kesedihan.

Namun, rasa duka mereka semakin mendalam ketika mengetahui bahwa proses pemulangan jenazah Fahmi terhambat oleh tingginya biaya yang harus ditanggung.

Pemerintah setempat di Hong Kong telah berupaya maksimal untuk membantu, namun biaya pemulangan yang mencapai Rp 120 juta menjadi kendala besar bagi keluarga.

Fahmi, wanita berusia 45 tahun, telah bekerja di luar negeri demi menghidupi keluarganya yang tinggal di Gelumbang. Di sana, ia bekerja jauh dari keluarganya yang dicintai.

Kisah hidup Fahmi adalah cerminan dari jutaan TKW lainnya yang meninggalkan tanah air untuk mencari penghidupan yang lebih baik.

Mereka adalah pahlawan devisa yang sering kali harus menghadapi berbagai kesulitan di negara asing, mulai dari beban kerja yang berat hingga perlakuan tidak adil dari majikan.

Namun, mereka tetap bertahan demi masa depan keluarga di kampung halaman.

Kematian Fahmi di negeri orang meninggalkan luka yang dalam bagi keluarga dan masyarakat Gelumbang.

Kepergiannya tidak hanya berarti kehilangan seorang ibu, istri, dan anak, tetapi juga sosok pejuang keluarga yang telah berjuang keras untuk memberikan yang terbaik bagi orang-orang yang dicintainya.

Namun, yang lebih menyakitkan adalah kenyataan bahwa hingga saat ini, jenazah Fahmi belum bisa dipulangkan ke tanah air.

Keluarga merasa putus asa karena biaya yang dibutuhkan untuk pemulangan jenazah jauh di luar kemampuan mereka.

Dalam situasi yang sulit ini, mereka hanya bisa berharap ada uluran tangan dari pemerintah untuk membantu menyelesaikan masalah ini.

Surat Terbuka untuk Presiden Jokowi. (Dok. Tribunepos.umbaran.com)

Surat terbuka yang dilayangkan oleh Forum Pemuda Gelumbang Raya Bersatu Muara Enim bersama beberapa organisasi masyarakat lainnya menjadi bentuk keprihatinan sekaligus harapan besar bagi keluarga almarhumah.

Surat tersebut ditujukan langsung kepada Presiden Joko Widodo, meminta agar pemerintah pusat segera turun tangan dan memberikan kepastian terkait pemulangan jenazah Fahmi.

“Kami memohon dengan sangat agar Bapak Presiden Joko Widodo dapat memfasilitasi proses pemulangan jenazah almarhumah Fahmi binti Nungcik.

Kehadiran jenazah di kampung halaman sangat dinanti oleh keluarga besar yang sudah begitu lama menanti kepulangannya,” tulis Khoirul Imam, Ketua Forum Pemuda Gelumbang Raya Bersatu, dalam surat tersebut.

Surat tersebut juga ditembuskan kepada berbagai pejabat tinggi negara, mulai dari Menteri Sekretaris Negara, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Luar Negeri, hingga Gubernur Sumatera Selatan.

Ini menunjukkan bahwa masalah ini bukan hanya menjadi perhatian keluarga, tetapi juga menjadi kepedulian seluruh masyarakat Gelumbang dan sekitarnya.

Mereka berharap, dengan ditembuskannya surat ini kepada banyak pihak, ada langkah konkret yang segera diambil untuk memulangkan jenazah Fahmi.

Mereka juga mengingatkan bahwa Fahmi, sebagai seorang TKW, telah memberikan kontribusi yang tidak sedikit bagi negara melalui devisa yang dikirimkannya.

Oleh karena itu, sudah sewajarnya jika negara memberikan perhatian yang serius terhadap nasib jenazahnya.

Kisah pilu ini menggambarkan betapa sulitnya nasib para pekerja migran Indonesia, terutama TKW, yang sering kali harus menghadapi berbagai persoalan di luar negeri.

Banyak dari mereka yang mengalami berbagai bentuk perlakuan tidak adil, mulai dari kekerasan fisik hingga penahanan gaji. Dan dalam kasus Fahmi, kesulitan itu bahkan terus berlanjut setelah ia meninggal dunia.

Surat Terbuka. (Dok. Tribunepos.umbaran.com)

Dalam surat tersebut, Khoirul Imam juga menekankan pentingnya perhatian pemerintah terhadap nasib para TKW, baik yang masih bekerja di luar negeri maupun yang telah meninggal dunia.

Ia berharap kejadian seperti ini tidak lagi terulang di masa depan, di mana jenazah seorang pahlawan devisa harus tertahan di negeri orang karena kendala biaya.

“Fahmi adalah putri terbaik dari Gelumbang yang telah berjuang untuk keluarga dan negara. Sudah sewajarnya jika negara hadir untuk memberikan kepastian dan kepedulian terhadap nasibnya, meskipun ia telah tiada,” tambah Khoirul dalam suratnya.

Kini, seluruh harapan keluarga dan masyarakat Gelumbang tertuju pada keputusan Presiden Joko Widodo.

Mereka berharap, dalam waktu dekat ini, ada langkah konkret yang diambil pemerintah untuk memulangkan jenazah Fahmi ke tanah air.

Bagi mereka, kepulangan jenazah Fahmi adalah bentuk penghormatan terakhir yang bisa diberikan negara kepada seorang TKW yang telah memberikan segalanya demi keluarganya.

Sementara itu, suasana di Gelumbang terus dipenuhi dengan doa dan harapan. Warga desa berharap jenazah Fahmi segera tiba, agar mereka bisa memberikan penghormatan terakhir dan mengantarnya ke peristirahatan yang layak di tanah kelahirannya.

Bagi mereka, kepulangan jenazah Fahmi adalah kepulangan seorang pahlawan yang telah berjuang hingga akhir hayatnya. (*)

 

 

Jadilah bagian dari perjuangan Tribunepos, bangun Indonesia dengan Literasi!