OPINI
Oleh: Sandi Pusaka Herman (SPH)
Ketua Bidang Informasi dan Hubungan Masyarakat MD KAHMI Ogan Ilir
TRIBUNEPOS.COM – Kepengurusan Majelis Daerah (MD) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Ogan Ilir periode 2019-2024 sebentar lagi akan berakhir.
Lima tahun sudah, kepemimpinan Sonedi Ariansyah sebagai Ketua Umum, didampingi Hajib sebagai Sekretaris Umum, dan Zulfikri sebagai Bendahara Umum, berjalan dengan berbagai program kerja, prestasi dan dinamika.
Kini, organisasi ini bersiap menyambut pemilihan pengurus baru melalui Musyawarah Daerah (Musda) ke-IV yang akan digelar dalam waktu mendatang.
Musda kali ini menjadi ajang penting untuk menentukan arah baru kepemimpinan KAHMI di Kabupaten Ogan Ilir.
Dalam Musda ini, para anggota KAHMI Ogan Ilir akan memilih siapa yang layak menjadi pemimpin berikutnya, apakah tetap mengadopsi tradisi sistem presidensial seperti sebelumnya.
Ataukah beralih ke sistem presidium, di mana kepemimpinan dibagi secara kolektif di antara 3 hingga 5 orang.
Sebagai kilas balik, Musda ke-III pada 3 Oktober 2019 lalu diwarnai dinamika yang tak kalah menarik.
Sebanyak 15 tokoh digadang-gadang maju untuk bertarung memperebutkan kursi ketua umum, menandakan betapa sengitnya kompetisi saat itu.
Namun, seiring berjalannya waktu, persaingan mengerucut menjadi dua kandidat utama: Sonedi Ariansyah dan Umar Saferi.
Meskipun perdebatan sengit antara opsi presidensial dan presidium sempat memanaskan rapat pleno, serta dua kali terjadi lobi panjang, Musda akhirnya memutuskan untuk tetap menggunakan sistem presidensial.
Umar Saferi, yang sebelumnya dianggap sebagai pesaing kuat, memutuskan mengundurkan diri di detik-detik terakhir, membuka jalan bagi Sonedi Ariansyah untuk terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum.
Kini, dengan berakhirnya masa kepemimpinan Sonedi Ariansyah yang tak lama lagi, Musda ke-IV akan menjadi ajang penentuan, apakah KAHMI Ogan Ilir akan terus melanjutkan tradisi presidensial atau mencoba model kepemimpinan baru.
Semua mata tertuju pada siapa yang akan tampil sebagai kandidat, dan bagaimana dinamika kali ini akan berkembang.
Apakah akan melanjutkan pemimpin yang lama atau mencoba kepemimpinan baru?
Di tengah ekspektasi dan tantangan yang ada, Musda ke-IV KAHMI Ogan Ilir ini diharapkan dapat melahirkan pemimpin yang mampu membawa KAHMI Ogan Ilir ke arah yang lebih baik dan tetap relevan di tengah perubahan zaman. (*)