Scroll untuk baca artikel
BeritaJabarPendidikanViral

Viral: Oknum Guru SMA Aniaya Siswa saat Jam Pelajaran Sekolah, Dipicu Salah Paham Soal Senyuman

×

Viral: Oknum Guru SMA Aniaya Siswa saat Jam Pelajaran Sekolah, Dipicu Salah Paham Soal Senyuman

Sebarkan artikel ini
Foto screenshoot diambil dari rekaman video viral oknum guru di SMAN 2 Cianjur melakukan tindakan kekerasan dan penganiayaan terhadap seorang siswa saat jam pelajaran dihadapan siswa lainya, Kamis (5/9/2024). (Foto: Istimewa)

JABAR, TRIBUNEPOS.COM – Aksi penganiayaan oleh seorang guru SMAN 2 Cianjur, Jawa Barat, terhadap siswanya menghebohkan jagat maya.

Peristiwa itu terjadi pada Kamis (5/8/2024) saat jam pelajaran Matematika, dan melibatkan seorang guru perempuan berinisial SM (55) yang kedapatan menampar dan membanting siswa hingga terjatuh.

Video insiden itu dengan cepat menyebar di media sosial, menimbulkan kegemparan di kalangan publik.

Menurut Kepala Sekolah SMAN 2 Cianjur, Haruman Taufik, tindakan kekerasan tersebut bukanlah kali pertama dilakukan oleh sang guru.

“Oknum guru tersebut memang sudah memiliki riwayat beberapa kali melakukan perbuatan serupa di tahun sebelumnya,” ujarnya dilansir dari TribunJabar.id.

Ia menjelaskan bahwa pihak sekolah telah berulang kali melakukan pembinaan terhadap SM, namun perilaku serupa terus berulang.

“Kami sudah beberapa kali memberi pembinaan, namun akhirnya melaporkan kejadian ini ke Kantor Cabang Dinas (KCD) Provinsi Jawa Barat,” tambahnya.

Haruman menegaskan bahwa laporan juga telah diajukan ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Menurut informasi dari guru Bimbingan Konseling (BK), bagian Kesiswaan, dan wali kelas, kronologi kejadian bermula ketika korban, seorang siswa kelas IX, sedang berada di dalam kelas.

Saat itu, korban terlihat membalas senyuman seorang siswa yang lewat di depan kelas. Namun, tindakan tersebut ditafsirkan berbeda oleh SM yang mengira korban tengah meledeknya.

“Guru tersebut merasa diledek oleh korban sehingga marah dan memicu tindakan kekerasan,” ungkap Haruman.

Hingga saat ini, penyebab pasti kemarahan SM belum bisa dipastikan. Namun, kejadian tersebut langsung mendapatkan respons dari pihak sekolah yang berusaha mencari solusi.

“Saya sudah perintahkan wali kelas, guru BK, dan bagian Kesiswaan untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut,” jelas Haruman.

Haruman juga mengakui bahwa dirinya mengetahui insiden ini melalui video yang beredar di media sosial.

Ia berjanji akan memberikan informasi lebih lanjut setelah mendapatkan hasil dari investigasi internal sekolah.

“Kami sedang menunggu kelanjutan proses ini. Informasi lebih lengkap akan segera kami sampaikan kepada media,” pungkasnya.

Kasus penganiayaan ini kini menjadi perhatian serius, terutama setelah viral di berbagai platform media sosial.

Publik menunggu tindak lanjut dari otoritas pendidikan setempat untuk memberikan sanksi tegas kepada oknum guru yang terlibat, sembari memastikan bahwa lingkungan belajar tetap aman bagi para siswa. (*)