Scroll untuk baca artikel
BeritaHMIKampusLahatPendidikanSumsel

Menggugah Semangat Berorganisasi, Wasekjend PBHMI Oktaria Beri Bekal Kader di LK-1 HMI Lahat

×

Menggugah Semangat Berorganisasi, Wasekjend PBHMI Oktaria Beri Bekal Kader di LK-1 HMI Lahat

Sebarkan artikel ini
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjend) PB HMI, Oktaria Saputra saat memberikan materi pada acara Basic Training (LK-1) HMI Cabang Lahat di Aula Pascasarjana Universitas Serelo Lahat. (Dok. Tribunepos.umbaran.com)

LAHAT, TRIBUNEPOS.COM – Sebuah momentum penting bagi mahasiswa Universitas Serelo Lahat dan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Lahat tersaji selama tiga hari dari tanggal 11 hingga 13 Oktober 2024, di Aula Pascasarjana Universitas Serelo Lahat.

Dengan tema besar “Terbinanya kepribadian muslim yang berkualitas akademis, sadar akan fungsi dan peranannya dalam berorganisasi serta hak dan kewajibannya sebagai kader umat dan kader bangsa,” HMI Cabang Persiapan Lahat menggelar Basic Training (LK-1).

Kegiatan ini menghadirkan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjend) PB HMI, Oktaria Saputra, sebagai pembicara kunci.

Di hadapan peserta yang mayoritas merupakan mahasiswa semester 1 dan 3, Oktaria atau yang akrab disapa Okta, mengupas tuntas peran strategis mahasiswa dalam berorganisasi.

Menurutnya, aktif dalam organisasi seperti HMI adalah jalan untuk membentuk karakter mahasiswa yang kritis, vokal, dan peduli terhadap kepentingan umat.

“Organisasi tidak hanya membentuk jaringan silaturahmi antar sesama mahasiswa, tetapi juga menyiapkan mereka menjadi pribadi yang tangguh dalam menghadapi dunia nyata setelah perkuliahan,” ungkap mantan Ketua Umum HMI Cabang Pagar Alam ini.

Okta menekankan bahwa pendidikan formal tidak selalu menjamin kesuksesan karier yang linier dengan jurusan yang diambil saat kuliah.

Oleh karena itu, berorganisasi di HMI, menurutnya, menjadi bekal penting bagi mahasiswa untuk menyuarakan aspirasi mereka dan memahami tugas sebagai kader umat dan bangsa.

Gerbang Awal Berproses di HMI

Okta menjelaskan bahwa Basic Training (LK-1) HMI adalah gerbang awal bagi mahasiswa untuk secara resmi bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam.

Di sini, mahasiswa diperkenalkan dengan prinsip-prinsip dasar HMI: insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam, dan bertanggung jawab untuk mewujudkan masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.

“Perjuangan ke depan tidak akan mudah. Akan ada banyak tantangan di masa mendatang yang harus dihadapi oleh kader HMI. Namun, dengan konsistensi dan komitmen, kita bisa melalui semua itu,” ujarnya lantang.

Krisis Karakter Kader HMI

Lebih lanjut, Okta menyoroti adanya krisis dalam jiwa kader HMI masa kini, terutama dalam hal sikap, nilai, dan kemampuan untuk mentransformasikan diri sebagai muslim yang kaffah.

“Kader HMI harus memiliki keberpihakan yang jelas terhadap kaum mustad’afin dan melawan mustakbirin. Sayangnya, sikap ini kian terkikis di era sekarang,” tambahnya.

Okta mengingatkan bahwa mahasiswa selalu memiliki peran sentral dalam setiap perubahan besar bangsa, mulai dari proklamasi, revolusi, hingga reformasi.

Namun, kini, Okta mempertanyakan di mana posisi kader HMI dalam mengawal pemerintahan, terutama di tengah berbagai permasalahan yang muncul tanpa ada kejelasan penyelesaian.

Reaktualisasi Perkaderan HMI

Mengakhiri materinya, Oktaria menekankan pentingnya reaktualisasi perkaderan di tubuh HMI. Ia berpendapat bahwa langkah ini adalah cara tepat untuk menanamkan kembali misi besar HMI pada setiap kader.

“Kita harus menjaga idealisme dan sikap hanif dalam berproses, agar peran mahasiswa sebagai intelektual benar-benar dirasakan di masyarakat,” tuturnya.

Menurutnya, kader HMI millenial saat ini harus memahami dan menginternalisasi Insan Cita—yaitu tujuan utama HMI—dalam setiap langkah mereka.

“Dengan memahami tujuan HMI, kita akan mampu melahirkan kader Insan Cita yang siap berkontribusi bagi masyarakat dan bangsa,” pungkasnya.

Kegiatan Basic Training (LK-1) ini pun menjadi langkah awal bagi mahasiswa Lahat untuk mulai menapaki jalan panjang sebagai bagian dari HMI, organisasi yang selalu berperan aktif dalam sejarah pergerakan Indonesia. **