Scroll untuk baca artikel
BeritaKampusNasionalPendidikanPertahanan

Keren! Strategi Baru Bela Negara, UBSI Latih Resimen Mahasiswa Jayakarta Kuasai Kecerdasan Buatan AI

×

Keren! Strategi Baru Bela Negara, UBSI Latih Resimen Mahasiswa Jayakarta Kuasai Kecerdasan Buatan AI

Sebarkan artikel ini
Raden Umar, S.Pd, M.Pd, dosen Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Jakarta yang juga sebagai Komandan Resimen Mahasiswa Jayakarta, berada di antara para anggota Resimen Mahasiswa, saat sosialisasi acara pemanfaatan AI bagi Resimen Mahasiswa dalam pengabdian bela negara bertempat di Aula Markas Komando Resimen Mahasiswa Jayakarta, Sabtu, 26 Oktober 2024. (Dok. Tribunepos.umbaran.com)

JAKARTA, TRIBUNEPOS.COM – Dalam sebuah langkah strategis yang menghubungkan dunia teknologi dengan patriotisme, Program Studi Teknologi Informasi Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) menggelar sosialisasi bertema “Pemanfaatan AI bagi Resimen Mahasiswa dalam Pengabdian Bela Negara.”

Bertempat di Aula Markas Komando Resimen Mahasiswa Jayakarta, acara pada Sabtu, 26 Oktober 2024, ini dihadiri oleh puluhan anggota resimen yang tampak antusias mempelajari kecerdasan buatan (AI) sebagai alat pendukung tugas bela negara di era digital.

Raden Umar, SPd, MPd, dosen UBSI sekaligus tutor dalam kegiatan ini, memimpin para peserta mengenal lebih dekat peran AI dalam konteks pertahanan dan keamanan nasional.

Di era modern, menurut Umar, ancaman tak lagi hanya berbentuk fisik tetapi juga datang dari arus informasi yang deras dan terkadang mengaburkan fakta.

“Penguasaan AI adalah modal strategis untuk menghadapi tantangan keamanan di ranah digital. AI bukan hanya alat, tetapi juga ‘senjata’ yang mampu memperkuat peran resimen mahasiswa dalam menjaga keutuhan bangsa,” tutur Raden Umar yang juga sebagai Komandan Resimen Mahasiswa Jayakarta.

Pada sesi ini, Umar memperkenalkan aplikasi-aplikasi AI yang dapat dimanfaatkan untuk memantau, menganalisis, dan menanggapi berbagai informasi yang tersebar di media sosial, yang seringkali menjadi medan ‘perang’ baru dalam memengaruhi opini publik.

Dengan pemahaman dan penguasaan teknologi ini, para anggota Resimen Mahasiswa diharapkan mampu mengelola data dengan cepat dan akurat, sehingga dapat berperan optimal dalam menjaga stabilitas informasi dan keamanan di dunia maya.

Tidak hanya teori, para peserta mendapatkan pengalaman langsung dalam mempraktikkan sejumlah perangkat AI yang berguna bagi aktivitas pemantauan dan analisis data digital.

Dari ekspresi dan keterlibatan mereka selama sesi diskusi dan praktik, tampak jelas antusiasme peserta yang menyambut teknologi ini sebagai bekal tambahan dalam tugas-tugas lapangan.

Para anggota bahkan berharap dapat mengintegrasikan keterampilan baru ini untuk memperkuat pengawasan serta meningkatkan efektivitas peran mereka dalam bela negara.

Bagi UBSI, kegiatan ini adalah wujud nyata kontribusi pendidikan tinggi dalam memperkuat kemampuan digital masyarakat, khususnya di kalangan Resimen Mahasiswa.

Harapannya, AI tak sekadar menjadi alat bantu, tetapi juga bagian dari strategi dalam pertahanan era digital.

“Kolaborasi seperti ini adalah langkah penting dalam mewujudkan sinergi antara universitas, masyarakat, dan organisasi bela negara untuk tujuan yang lebih besar – keamanan dan kemajuan bangsa,” tambah Umar.

Dengan diadakannya pelatihan ini, UBSI menunjukkan komitmennya untuk mendukung pengembangan keterampilan digital yang relevan dengan kebutuhan pertahanan negara.

Para anggota Resimen Mahasiswa Jayakarta kini membawa misi baru: menjaga negara dengan menguasai teknologi canggih di tengah dunia yang terus berubah. **

Penulis-Syurya M Noer