MUARA ENIM, TRIBUNEPOS.COM – Jasad Agus, karyawan PT. Dizamatra Powerindo yang tenggelam dalam insiden perahu getek di Sungai Musi, Patra Tani, Muara Enim ditemukan mengapung di Sungai Sepiding, Desa Tanjung Baru, Kecamatan Muara Belida, pada Rabu (04/12/24) pagi.
Kondisi korban sudah tidak bernyawa setelah dinyatakan hilang selama dua hari.
Jasad korban ditemukan oleh seorang warga Dusun Sungai Rengas bernama Baim, saat dalam perjalanan pulang dari rumah sakit bersama kakaknya, Sami’un.
“Sekitar pukul 07.00 pagi, saya melihat sesuatu mengapung di tengah Sungai Sepiding. Ketika saya dekati, ternyata itu adalah jasad korban,” ujar Baim.
Korban diduga tenggelam saat perahu ketek yang ditumpanginya karam akibat berpapasan dengan kapal ponton dan speed boat di Sungai Musi, Senin (02/12).
Setelah penemuan tersebut, Baim segera meminta bantuan warga setempat untuk menghubungi Kepala Desa Patra Tani, Beni Frizal, guna mengevakuasi jasad korban.
Tim SAR gabungan yang telah melakukan pencarian selama hampir tiga hari segera menjemput jasad korban dan menyerahkannya kepada pihak PT. Dizamatra Powerindo serta keluarga korban.
Pernyataan Pihak Perusahaan
Iskandar, selaku perwakilan dari CSR PT. Dizamatra Powerindo, mengonfirmasi bahwa jenazah korban telah dibawa ke RS Bhayangkara Palembang untuk proses identifikasi dan penyerahan kepada keluarga.
“Kami sedang mengurus jenazah bersama penyidik Polsek Gelumbang. Keluarga korban yang berasal dari Surabaya sudah tiba di rumah sakit pada siang hari,” ujar Iskandar.
Sementara itu, salah satu karyawan PT. Dizamatra Powerindo berinisial T menyoroti pentingnya evaluasi terkait keselamatan kerja.
“Kejadian ini terjadi saat jam kerja, sekitar pukul 08.00, setelah P5M dan absen. Kami berharap perusahaan dapat meningkatkan pengawasan dan keselamatan kerja, terutama bagi karyawan di lapangan,” ujarnya.
Minimnya Keselamatan Kerja
Insiden ini memunculkan desakan agar PT. Dizamatra Powerindo segera meningkatkan standar keselamatan kerja.
Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor industri, tanggung jawab Health, Security, and Environment (HSE) dinilai perlu diperkuat untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
“Pihak terkait, termasuk Dinas Tenaga Kerja, perlu menyelidiki insiden ini karena terjadi di jam kerja,” ujar Amin pemerhati keselamatan kerja.
Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya perlindungan dan pengawasan terhadap keselamatan karyawan, baik di tempat kerja maupun selama perjalanan yang berkaitan dengan tugas pekerjaan. **