- Kontroversi Gus Miftah, Petisi Rakyat Jadi Ujian Kepemimpinan Prabowo
TRIBUNEPOS.COM – Gerakan publik meminta pencopotan Gus Miftah dari jabatan Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto terus menggema. Melalui petisi di platform Change.org, lebih dari 112 ribu tanda tangan telah terkumpul hingga Kamis (5/12/2024) malam.
Petisi yang diinisiasi oleh Dika Prakasa ini mencuat sebagai respons atas tindakan Gus Miftah yang dinilai tidak pantas terhadap Sunhaji, seorang penjual es teh di Magelang, Jawa Tengah, dalam sebuah tabligh akbar. Warganet menyuarakan kekecewaan mendalam, menganggap perilaku itu mencederai nilai kemanusiaan.
Dika menegaskan, sikap Gus Miftah bertentangan dengan visi Presiden Prabowo yang kerap menyanjung dan menghormati pekerja keras dari lapisan masyarakat bawah, termasuk pedagang kecil.
“Apa yang dilakukan Gus Miftah mencoreng wajah pemerintahan. Jika dibiarkan, itu memberikan gambaran buruk atas kepemimpinan Bapak,” tulis Dika dalam deskripsi petisinya.
Tak hanya kasus Sunhaji, sejumlah kontroversi lain dari masa lalu Gus Miftah kembali diungkit. Salah satunya adalah video lawas di mana ia bercanda dengan Yati Pesek, seorang sinden dan komedian, dengan kata-kata yang dinilai merendahkan.
Dalam video yang viral di platform X (sebelumnya Twitter), Gus Miftah menyebut Yati Pesek sebagai “bajingan” saat mengundangnya naik ke panggung, merujuk pada lagu berjudul Bajing Loncat.
Ia kemudian melontarkan candaan yang dinilai tidak pantas, mengatakan bahwa ia bersyukur Yati Pesek berwajah kurang menarik, sehingga menjadi sinden, bukan “lonte” atau PSK.
“Kulo niku bersyukur Bude Yati elek, milo dadi sinden, ayu dadi lonte to niki,” ucap Gus Miftah dalam video tersebut.
Yati Pesek sendiri menanggapi pernyataan itu dengan humor, meski ia mengakui ucapan tersebut melampaui batas kesopanan.
“Mungkin dia kecewa karena sebenarnya suka sama saya,” ujar Yati mencoba meredakan ketegangan.
Namun, warganet tidak sependapat. Video tersebut memicu kemarahan luas, semakin menguatkan desakan agar Gus Miftah dicopot dari jabatannya.
Pertaruhan Kredibilitas Pemerintah
Kini bola panas ada di tangan Presiden Prabowo Subianto. Publik menunggu langkah tegas yang akan diambil. Mengingat Gus Miftah memegang posisi strategis sebagai Utusan Khusus Presiden, perilakunya dinilai merepresentasikan nilai-nilai pemerintahan.
Keputusan Presiden Prabowo tidak hanya akan menjadi ujian kepemimpinan, tetapi juga mencerminkan sikapnya dalam menanggapi kritik dan tuntutan publik.
“Jangan sampai prinsip yang selalu digaungkan Presiden tentang penghormatan kepada rakyat kecil justru dinodai oleh orang kepercayaannya sendiri,” tulis salah satu komentar warganet di petisi tersebut.
Akankah Presiden Prabowo mendengar suara rakyat dan mengambil tindakan? Atau kasus ini hanya akan berlalu bersama riuh rendah di jagat maya? **