MESUJI, TRIBUNEPOS.COM – Rabu siang itu, suasana di Balai Desa Rejo Binangun, Kecamatan Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji, tampak ramai. Di bawah terik matahari Desember, warga yang tergolong kurang mampu berkumpul, menanti panggilan untuk menerima Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) triwulan keempat tahun anggaran 2024.
Sebanyak 22 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) terlihat sabar menunggu. Mereka adalah penerima BLT-DD untuk periode Oktober hingga Desember, dengan total bantuan sebesar Rp900 ribu per keluarga.
Di dalam balai desa, Kepala Desa Rejo Binangun, Aldi, berdiri di depan. Ia membuka acara dengan pesan sederhana namun penuh makna.
“Selamat kepada bapak dan ibu yang menerima bantuan ini. Kami berharap bantuan ini membawa keberkahan dan dapat dimanfaatkan dengan bijak,” ujarnya, Rabu (08/12/2024).
Aldi melanjutkan, dana tersebut dapat digunakan untuk kebutuhan mendesak.
“Yang sakit, gunakan untuk berobat. Yang punya anak sekolah, gunakan untuk mendukung pendidikannya. Saya juga meminta yang belum mendapatkan bantuan untuk bersabar. Anggaran tahun ini memang terbatas, tapi kami terus berupaya maksimal,” tuturnya diiringi anggukan pelan dari para hadirin.
Program BLT-DD ini, menurut Aldi, menjadi salah satu upaya pemerintah desa dalam membantu masyarakat menghadapi tekanan ekonomi.
Penyalurannya dilakukan setelah rampungnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Mesuji.
Ia memastikan bahwa semua proses berjalan sesuai rencana dan transparan.
Namun, di balik angka dan data, kisah para penerima manfaat mencuri perhatian. Siti, seorang ibu rumah tangga berusia 48 tahun, mengaku lega setelah menerima bantuan tersebut.
“Alhamdulillah, uang ini untuk biaya sekolah anak saya dan beli sembako. Kami memang sangat membutuhkan,” katanya dengan mata berkaca-kaca.
Lain lagi dengan Maman, seorang buruh tani yang sudah tua. Ia berencana menggunakan uang itu untuk membeli obat.
“Saya sering sakit-sakitan, jadi bantuan ini sangat membantu,” ucapnya singkat.
Program BLT-DD Desa Rejo Binangun bukan sekadar pembagian uang. Di dalamnya, ada harapan dan janji. Harapan agar masyarakat mampu bertahan di tengah tantangan ekonomi yang kian berat, dan janji pemerintah desa untuk terus berupaya memberikan yang terbaik.
“Saya ingin ke depan ekonomi desa kita membaik, sehingga bantuan ini tidak hanya menjadi langkah sementara, tapi ada solusi jangka panjang,” ujar Aldi menutup acara.
Sore itu, balai desa kembali lengang. Namun, bantuan yang telah disalurkan membawa secercah harapan bagi 22 keluarga penerima manfaat.
Harapan bahwa di balik segala keterbatasan, masih ada uluran tangan pemerintah desa yang peduli. **
Tribunepos.com – Informasi Terkini, Tepat, dan Terpercaya