Scroll untuk baca artikel
BeritaBerita UtamaHukum & KriminalNasionalPalembangSumselTNI & PolriViral

684 DPO Masih Buron di Polda Sumsel Jadi PR Besar Kapolda Irjen Andi Rian Ryacudu 2025, Berikut Kupasannya!

×

684 DPO Masih Buron di Polda Sumsel Jadi PR Besar Kapolda Irjen Andi Rian Ryacudu 2025, Berikut Kupasannya!

Sebarkan artikel ini
Foto Kapolda Sumsel, Irjen Andi Rian Ryacudu Djajadi. -dok/Istimewa
Oleh Tim Redaksi Tribunepos

TRIBUNEPOS, PALEMBANG – Di penghujung tahun 2024, Kepolisian Daerah Sumatera Selatan (Polda Sumsel) menyampaikan laporan akhir tahunnya yang menyisakan pekerjaan besar: 684 orang masuk daftar pencarian orang (DPO) dan masih berkeliaran bebas.

Mereka bukan sekadar angka dalam statistik. Mereka adalah bayangan yang membayangi harapan keadilan masyarakat Sumatera Selatan. Dari tindak pidana umum hingga tindak pidana khusus, nama-nama ini menjadi fokus utama aparat di tahun mendatang.

“Ya, walaupun sepanjang tahun 2024 Polda Sumsel dan Polres jajaran telah menuntaskan 13.520 perkara, tapi masih ada 684 pelaku kejahatan yang masuk DPO,” ungkap Kombes Sunarto, Kabid Humas Polda Sumsel, dalam konferensi pers akhir tahun, Selasa (31/12/2024).

Bagi aparat penegak hukum, angka ini bukan sekadar cerminan tugas yang belum selesai, melainkan beban moral untuk memberikan kepastian hukum bagi masyarakat.

“Kami tidak akan berhenti. Tahun 2025 akan menjadi tahun pemburuan tuntas bagi para DPO ini,” tegasnya.

Statistik di Balik Angka

Meningkatnya jumlah perkara menjadi tantangan tersendiri bagi Polda Sumsel. Tahun 2024 mencatat peningkatan perkara hingga 26 persen dibandingkan 2023. Jika di tahun 2023 terdapat 10.665 perkara, maka 2024 melonjak menjadi 13.520 perkara.

Namun, tak semua peningkatan adalah kabar buruk. Penyelesaian perkara juga meningkat 4,94 persen, dari 7.856 kasus di 2023 menjadi 8.050 di 2024. Tindak pidana khusus, meskipun naik dari segi jumlah kasus, menunjukkan penurunan dalam penyelesaian.

Sunarto tak menampik, penurunan ini menjadi perhatian khusus.

“Tindak pidana khusus memang kompleks. Dari 339 perkara di 2024, hanya 226 yang terselesaikan, menurun dari 280 perkara di tahun sebelumnya. Tapi kami berkomitmen untuk memperbaikinya,” jelasnya.

Cerita di Balik Pengejaran

Cerita para DPO ini bukan hanya soal data. Mereka adalah bagian dari narasi masyarakat yang kehilangan rasa aman. Mereka adalah wajah-wajah dari kasus yang menanti keadilan.

Di balik upaya pengejaran, aparat juga menghadapi tantangan. Mulai dari pelaku yang melarikan diri lintas daerah hingga keterbatasan sumber daya. Namun, menurut Sunarto, semangat tidak pernah surut.

“Tidak ada tempat aman bagi para pelaku. Kami akan terus memburu, baik di wilayah Sumatera Selatan maupun di luar daerah,” ujarnya, penuh keyakinan.

2025: Tahun Harapan Baru

Angka 684 menjadi simbol pekerjaan rumah yang belum selesai. Tapi, di balik itu, juga ada harapan bahwa 2025 akan menjadi tahun di mana keadilan semakin tegak.

Bagi masyarakat Sumatera Selatan, keberhasilan menangkap para DPO ini bukan hanya soal angka, tapi soal rasa aman yang kembali hadir di tengah mereka. Sebab, keadilan bukan hanya tugas aparat, melainkan juga harapan semua orang.

Kini, masyarakat menanti: Akankah 684 buronan di DPO ini akhirnya tertangkap dan menghadapi hukum? Tahun 2025 menjadi taruhannya. **