Oleh Tim Tribunepos.com
TRIBUNEPOS, LAMPUNG – Jika menyebut kuliner khas Lampung, Seruit, menjadi salah satu nama yang langsung muncul di benak. Lebih dari sekadar makanan, Seruit adalah tradisi, cara masyarakat Lampung merayakan kebersamaan di meja makan.
Salah satu tempat yang mempertahankan cita rasa asli Seruit adalah Sambal Seruit Buk Lin, yang berlokasi di Jalan Ir H. Juanda Nomor 8, Pahoman, Bandar Lampung.
Di sini, Seruit bukan hanya soal rasa, tetapi juga pengalaman budaya. Dengan konsep Muput Lesung, restoran ini menyajikan sambal dalam lesung besar di atas meja, sebuah adaptasi unik dari tradisi dapur masyarakat Lampung.
Lina, pemilik rumah makan, menjelaskan bahwa konsep ini dibuat agar tamu yang datang dapat menikmati proses “nyeruit” secara autentik, sembari tetap nyaman di restoran.
![](https://tribunepos.umbaran.com/wp-content/uploads/2025/01/IMG-20250103-WA0035.jpg)
Hibza Meiridha Badar, salah satu pengunjung dari Palembang yang menikmati hidangan di Sambal Seruit Buk Lin ini, membagikan kesannya setelah mencicipi kuliner khas Lampung ini.
“Seruit di sini benar-benar bikin ketagihan. Sambalnya segar, lalapannya lengkap, dan ikan bakarnya terasa pas. Pengalaman makan dengan tradisi Muput Lesung ini sangat menarik, membuat kita benar-benar merasakan budaya Lampung,” ujar Hibza, yang datang bersama keluarganya, Jumat, 3 Januari 2025.
Ia juga mengapresiasi suasana restoran yang nyaman dan mendukung kebersamaan.
“Makan seruit paling asyik memang kalau ramai-ramai. Meja panjang dan tempat lesehan di sini bikin suasana jadi lebih hangat, seperti makan di rumah sendiri,” tambahnya.
Hibza menegaskan bahwa Sambal Seruit Buk Lin adalah tempat yang wajib dikunjungi bagi siapa pun yang ingin merasakan cita rasa autentik Lampung.
“Kalau ke Lampung, jangan lupa mampir ke sini. Rasanya susah dilupakan!” katanya dengan antusias.
![](https://tribunepos.umbaran.com/wp-content/uploads/2025/01/IMG-20250103-WA0036.jpg)
Tradisi Muput Lesung yang Memikat
Dengan konsep unik bernama Muput Lesung, Sambal Seruit Buk Lin membawa tradisi dapur ke meja restoran. Sambal disajikan dalam lesung (cobek) besar, menciptakan pengalaman makan yang autentik sekaligus modern.
Lina, pemilik rumah makan, menjelaskan bahwa tradisi ini terinspirasi dari cara masyarakat Lampung menikmati seruit di rumah.
“Nyeruit itu bukan hanya makan. Ini tradisi yang melekat dalam budaya kami. Biasanya, sambal diolah dan disajikan langsung di lesung besar. Kami membawa elemen itu ke meja restoran agar lebih mudah dinikmati oleh semua orang,” ujar Lina.
Seruit di Sambal Seruit Buk Lin hadir dengan sajian komplet. Ikan bakar (atau ayam sebagai alternatif), tempoyak, sambal lumpang, sayur asam, lalapan, hingga irisan buah mangga kweni menjadi satu harmoni sempurna. Semua elemen ini disatukan untuk menciptakan rasa pedas, asam, gurih, dan segar dalam satu suapan.
![](https://tribunepos.umbaran.com/wp-content/uploads/2025/01/IMG-20250103-WA0037.jpg)
Nikmati Kebersamaan di Meja Panjang
Atmosfer restoran mendukung nuansa makan bersama, ciri khas menikmati seruit. Meja panjang berkapasitas 10 hingga 16 orang tersedia untuk para tamu yang datang bersama keluarga atau teman.
“Jarang ada yang makan seruit sendirian. Biasanya tamu datang beramai-ramai. Karena itu, kami sediakan meja panjang dan area lesehan yang nyaman, agar tamu merasa seperti makan di rumah sendiri,” jelas Lina.
Selain itu, Sambal Seruit Buk Lin juga menawarkan fasilitas modern seperti Wi-Fi, kipas angin, wastafel, dan lahan parkir luas, menjadikannya tempat yang ideal untuk makan siang atau makan malam bersama keluarga.
![](https://tribunepos.umbaran.com/wp-content/uploads/2025/01/IMG-20250103-WA0039.jpg)
Ragam Menu dengan Harga Ramah Kantong
Menu di Sambal Seruit Buk Lin menawarkan berbagai pilihan ikan seperti patin, gurame, baung, dan gabus dengan harga mulai Rp 35 ribu per porsi.
Pilihan Menu Favorit:
Paket Bakar
- Patin: Rp 45 ribu
- Nila: Rp 45 ribu
- Gurame: Rp 65 ribu
- Ayam: Rp 35 ribu
Paket Pindang
- Patin: Rp 50 ribu
- Baung: Rp 70 ribu
Paket Pepes
- Patin Tempoyak: Rp 50 ribu
- Baung: Rp 70 ribu
Harga yang terjangkau menjadikan Sambal Seruit Buk Lin tak hanya sebagai destinasi kuliner, tetapi juga tempat untuk merasakan warisan budaya Lampung.
![](https://tribunepos.umbaran.com/wp-content/uploads/2025/01/IMG-20250103-WA0038.jpg)
Keseruan Wisata Kuliner Lampung
Hibza Meiridha Badar, wisatawan asal Palembang, mengaku jatuh cinta pada Seruit Buk Lin.
“Ini bukan hanya soal rasa, tapi juga pengalaman. Sambalnya unik, lalapannya lengkap, dan makan bersama seperti ini bikin suasana tambah seru. Saya pasti akan kembali lagi,” ujarnya.
Sambal Seruit Buk Lin buka setiap hari dari pukul 10.00 hingga 21.00 WIB, dan menjadi destinasi wajib bagi siapa saja yang ingin mencicipi cita rasa otentik Lampung dengan suasana yang hangat dan bersahabat.
Jadi, jika Anda berkunjung ke Bandar Lampung, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi Seruit di Sambal Seruit Buk Lin.
Sambal Seruit Buk Lin, rasakan kelezatan tradisi di setiap suapan!
Tertarik mencoba? Jangan lupa ajak teman dan keluarga untuk menikmati Seruit bersama-sama! **