Scroll untuk baca artikel
BeritaOgan IlirSumsel

BPBD Ogan Ilir Perkuat 3 Strategi Penanggulangan Bencana Sepanjang 2025, dari Pencegahan hingga Pemulihan

×

BPBD Ogan Ilir Perkuat 3 Strategi Penanggulangan Bencana Sepanjang 2025, dari Pencegahan hingga Pemulihan

Sebarkan artikel ini
Kepala BPBD Ogan Ilir, Edi Rahmat dan petugas BPBD Ogan Ilir saat memadamkan kebakaran hutan. (Foto: Tribunepos)
Laporan Jurnalis: Zahra Amiya Tasya/ Tribunepos Ogan Ilir

OGAN ILIR, TRIBUNEPOS — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Ilir terus menggenjot program penanggulangan bencana sepanjang 2025.

Kepala BPBD Ogan Ilir, Edi Rahmat, menjelaskan ada tiga fokus utama yang dijalankan sesuai tupoksi, pra bencana, penanganan saat bencana, hingga pasca bencana.

“Pra bencana, kami lebih banyak melakukan sosialisasi ke masyarakat, terutama terkait pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Kami juga berkoordinasi dengan TNI, memasang spanduk, serta menggandeng perusahaan-perusahaan untuk bersama-sama menekan kebiasaan membakar lahan,” ujar Edi Rahmat kepada Tribunepos, Kamis (11/9/25).

Sementara pada fase darurat bencana, BPBD telah menyiapkan posko siaga di tiga titik utama.

Posko induk berada di Kantor BPBD Indralaya, ditambah dua posko di Gerbang Tol KTM Rambutan dan Tanjung Raja.

“Selain itu, kami juga mendapat dukungan dari dua posko BPBD Provinsi Sumsel, yakni di Simpang Lorok dan Kertapati. Posko ini membackup wilayah Indralaya Utara, Indralaya, Pemulutan Barat, hingga perbatasan Palembang,” katanya.

Meski saat ini sudah memasuki musim penghujan, Edi menyebut masih ada beberapa wilayah di Ogan Ilir yang mengalami karhutla sehingga status siaga tetap diberlakukan.

Adapun pasca bencana, BPBD Ogan Ilir tengah mempersiapkan pengajuan rehabilitasi dan rekonstruksi ke pemerintah pusat.

“Kami akan usulkan perbaikan infrastruktur yang rusak akibat bencana, seperti jalan amblas dan jembatan yang terputus akibat banjir,” tutur Edi.

Dengan langkah ini, BPBD Ogan Ilir menegaskan komitmennya untuk tidak hanya fokus pada penanganan saat bencana, tetapi juga upaya pencegahan dan pemulihan agar masyarakat lebih terlindungi. **