SUMUT, TRIBUNEPOS – Kepala Desa Pegagan Julu VI, Edward Sorianto Sihombing, melaporkan empat orang yang mengaku wartawan dan anggota LSM ke Polsek Sumbul, Polres Dairi, Sumatera Utara. Edward menuding mereka mengancam dan membuat gaduh di kantor desa.
Laporan Edward teregister dalam laporan polisi nomor: LP/B/37/IX/2025/SPKT/Polsek Sumbul/Polres Dairi/Polda Sumut tertanggal 6 September 2025.
“Mereka arogan, tidak mau isi buku tamu, merekam ruangan, lalu mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas,” kata Edward kepada wartawan, Minggu (7/9/25) lalu.
Menurut Edward, keributan bermula ketika empat orang itu datang menanyakan keberadaan kepala desa.
Saat bertemu dengan staf pelayanan kantor, mereka menolak prosedur administrasi.
Ketika Edward muncul, salah seorang langsung mengancam akan melaporkannya ke Polres sambil merekam video.
“Saya tidak nyaman. Begitu hendak saya tinggalkan, mereka malah berteriak dan menyebut ‘panggil organisasimu itu’,” ujar Edward.
Situasi kian panas hingga warga ikut turun tangan mengusir keempatnya dari kantor desa.
Edward menambahkan, identitas mereka diketahui berasal dari Tapanuli Utara. Namun, persoalan ini berlanjut ke ranah hukum.
Salah seorang dari rombongan, Bangun MT Manalu, justru melaporkan balik Edward ke Polres Dairi atas dugaan penganiayaan.
Laporan itu tercatat dalam LP/B/345/IX/2025/SPKT/Polres Dairi/Polda Sumut tertanggal 4 September 2025.
Kasus saling lapor serupa pernah terjadi, beberapa di antaranya mengaku pernah diperas oleh orang dengan modus serupa. Polisi diminta segera menuntaskan perkara ini agar tak menimbulkan keresahan lebih jauh. **
