Scroll untuk baca artikel
BeritaOgan IlirSumsel

Buku di Atas Roda, Literasi Perpustakaan Keliling Menyapa Ogan Ilir

×

Buku di Atas Roda, Literasi Perpustakaan Keliling Menyapa Ogan Ilir

Sebarkan artikel ini
Perpustakaan Keliling, program yang dijalankan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Ogan Ilir. (Foto: Tribunepos)
Laporan Jurnalis: Tri Andini Firdanti/ Tribunepos Ogan Ilir

OGAN ILIR, TRIBUNEPOS — Suara mesin mobil pelan terdengar memasuki halaman SMA Negeri 1 Indralaya Selatan pada Jumat pagi, (26/09/25). Anak-anak berlarian kecil, bukan menyambut guru atau pejabat, melainkan mobil berwarna cerah yang penuh dengan buku.

Itulah wajah Perpustakaan Keliling, program yang dijalankan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Ogan Ilir.

Di dalam mobil, ratusan buku tertata rapi: dari ensiklopedia, novel remaja, hingga bacaan ringan seputar keterampilan.

Anak-anak berebut masuk, memilih, dan sebagian langsung duduk bersila di halaman sekolah, tenggelam dalam bacaan.

“Program ini kami jalankan rutin untuk menjangkau sekolah-sekolah dan masyarakat.
Tujuannya sederhana, membuka akses literasi, membiasakan anak-anak dekat dengan buku,” kata Ebta Desti Natalia, SE, MSi, dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Jumat (26/09/25).
Perpustakaan Keliling, program yang dijalankan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Ogan Ilir. (Foto: Tribunepos)

Perpustakaan keliling hadir sebagai solusi di tengah keterbatasan akses bacaan, terutama bagi sekolah yang belum memiliki koleksi memadai.

Dengan membawa buku langsung ke hadapan siswa, program ini menjadi “jembatan” kecil yang bisa menyalakan budaya baca.

Bukan hanya sekolah dasar, layanan keliling ini juga menyambangi sekolah menengah hingga ruang-ruang publik desa.

Mobil berlogo perpustakaan itu bergerak dari satu lokasi ke lokasi lain, seakan membawa pesan, pengetahuan bisa hadir di mana saja.

Bagi sebagian siswa, pengalaman ini lebih dari sekadar meminjam buku.

“Senang sekali ada banyak pilihan bacaan. Biasanya kami terbatas di buku paket sekolah,” ujar seorang siswi kelas X sambil menunjukkan novel yang baru dipinjam.

Melalui langkah sederhana—buku di atas roda—Ogan Ilir sedang menanam benih literasi. Di tengah gempuran gawai dan layar digital, program ini mengingatkan bahwa membaca tetap menjadi pintu utama menuju ilmu. **