Laporan Jurnalis: Adya Aprillandi Cahya/ Tribunepos Ogan Ilir
OGAN ILIR, TRIBUNEPOS – Upaya mencegah penularan penyakit tuberkulosis (TB) paru di Kabupaten Ogan Ilir tak lagi sebatas imbauan. Puskesmas Tanjung Batu meluncurkan program inovatif yang menitikberatkan pada deteksi dini warga dengan gejala batuk berkepanjangan.
Sejak 2024, petugas medis di Puskesmas Tanjung Batu aktif memantau warga yang mengalami batuk lebih dari dua minggu. Mereka kemudian diarahkan untuk menjalani pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM), metode yang mampu memastikan diagnosis TB secara akurat.
“Asal mula program ini dari kekhawatiran kami terhadap penyebaran TB di masyarakat. Dengan deteksi dini, pasien bisa segera ditangani dan rantai penularan bisa diputus,” kata Asnia, S.KM. (48), Kepala Tata Usaha Puskesmas Tanjung Batu, Senin (8/9/25).
Tak hanya mengandalkan pemeriksaan medis, Puskesmas Tanjung Batu juga menggandeng perangkat desa serta masyarakat setempat. Kolaborasi ini penting untuk memperluas jangkauan pemantauan.
“Kami tidak bisa berjalan sendiri. Dukungan masyarakat sangat menentukan keberhasilan program,” ujar Asnia.
Program ini memperlihatkan bagaimana inovasi di tingkat puskesmas dapat berkontribusi nyata pada kesehatan masyarakat.
Ogan Ilir kini punya model penanganan TB yang tidak hanya kuratif, tetapi juga proaktif melalui sistem pemantauan yang berkelanjutan. **