Scroll untuk baca artikel
BeritaOgan IlirPendidikanSekolah

Belajar Lewat Layar, Cara SDN 18 Tanjung Raja Usir Rasa Bosan

×

Belajar Lewat Layar, Cara SDN 18 Tanjung Raja Usir Rasa Bosan

Sebarkan artikel ini
Kepala SDN 18 Tanjung Raja, Netty Suryana. (Foto: Tribunepos)
Laporan Jurnalis: Komaria/ Tribunepos Ogan Ilir

OGAN ILIR, TRIBUNEPOS — Suasana kelas dua SDN 18 Tanjung Raja pada Kamis (25/09/25) pagi itu tampak berbeda. Di depan papan tulis, bukan hanya kapur dan spidol yang bekerja, melainkan cahaya proyektor yang memantulkan gambar berwarna ke layar putih.

Murid-murid duduk rapi, mata mereka terpaku pada tayangan animasi tentang siklus air. Sesekali terdengar tawa kecil ketika gambar bergerak menampilkan awan yang “meneteskan” hujan.

“Kalau hanya menjelaskan dengan kata-kata, anak-anak cepat bosan. Tapi dengan gambar dan video, mereka lebih cepat mengerti,” ujar Ayu, guru kelas dua yang siang itu mengajar dengan bantuan infokus.

Langkah ini merupakan strategi sekolah yang dipimpin Netty Suryana, kepala SDN 18 Tanjung Raja, untuk menumbuhkan semangat belajar sekaligus mengusir kejenuhan siswa.

“Kami berusaha menghadirkan suasana belajar yang menyenangkan. Visualisasi sangat membantu anak-anak di kelas rendah yang butuh pendekatan berbeda,” kata Netty, Kamis (25/09).
Kepala SDN 18 Tanjung Raja, Netty Suryana. (Foto: Tribunepos)

Sekolah yang berada di Desa Kerinjing ini memang menghadapi tantangan klasik, siswa kelas rendah kerap kehilangan fokus jika pembelajaran berlangsung terlalu lama atau monoton.

Guru-guru kemudian mencari jalan keluar dengan memanfaatkan media sederhana namun efektif—mulai dari gambar, animasi, hingga potongan video pembelajaran.

Materi yang ditampilkan tidak selalu bersumber dari buku teks. Kadang guru menyisipkan cuplikan film kartun edukatif, atau gambar keseharian yang dekat dengan dunia anak.

“Kalau belajar tentang hewan, kami tampilkan video singkat tentang habitatnya. Anak-anak jadi antusias bertanya,” kata Ayu.

Bagi siswa, metode ini seperti jendela baru yang membuat kelas terasa hidup. Mereka tak hanya mendengar penjelasan, tapi juga “melihat” bagaimana konsep bekerja. Seorang murid bahkan sempat berujar kepada gurunya, “Bu, belajar jadi kayak nonton film.”

Upaya kecil ini menunjukkan bahwa inovasi pendidikan tidak selalu harus mahal. Dengan memanfaatkan teknologi sederhana, SDN 18 Tanjung Raja berusaha menjaga gairah belajar tetap menyala.

Bagi guru, ini bukan sekadar soal mengajar, tapi seni merancang pengalaman belajar yang meninggalkan kesan. **