PALEMBANG, TRIBUNEPOS.COM – MUNGKIN ada yang kaget atau baru tahu, Nahdlatul Ulama (NU) Sumatera Selatan (Sumsel) akan menggelar Konferensi Wilayah (Konferwil) ke-23 besok, Senin, 23 September 2024, bertempat di Auditorium Kampus B UIN Raden Fatah Palembang, Jakabaring.
Agenda ini menjadi momentum penting bagi NU Sumsel untuk menentukan kepemimpinan baru di tengah dinamika organisasi yang berkembang pesat di wilayah ini.
Konferwil yang telah lama dinantikan ini disahkan setelah digelarnya Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumatera Selatan pada 29 Mei 2024 di Hotel Swarna Dwipa Palembang.
Rakorwil tersebut dihadiri oleh Rois Syuriah dan Ketua Tanfidziyah PCNU dari 17 kabupaten/kota, serta berbagai perwakilan organisasi di bawah naungan PWNU Sumsel.
Berbagai agenda penting akan dilaksanakan dalam Konferwil kali ini, mulai dari pembukaan, sidang komisi, hingga sidang pleno.
Salah satu tahapan krusial adalah proses penetapan anggota Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA), yang nantinya akan memilih Rais Syuriyah—pemimpin tertinggi dalam struktur NU di wilayah.
Setelah Rais Syuriyah terpilih, pleno akan dilanjutkan dengan pemilihan Ketua Tanfidziah, posisi yang strategis dalam menjalankan roda organisasi NU di Sumsel.
Proses pemilihan ini akan dipimpin oleh pengurus sementara dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyusul wafatnya KH. Amiruddin Nahrowi, Ketua PWNU Sumsel sebelumnya.
Saat ini, jabatan Ketua Karateker PWNU Sumsel diemban oleh Drs. KH. Amin Said Husni, MA, yang juga merupakan salah satu Wakil Ketua PBNU.
Karateker ini ditugaskan PBNU untuk mempersiapkan Konferwil dalam periode enam bulan, sejak 2 Mei hingga 24 Oktober 2024, dengan tujuan melakukan konsolidasi organisasi.
Namun, pertanyaan besar yang muncul menjelang Konferwil adalah siapa saja yang akan maju sebagai calon Ketua Tanfidziyah PWNU Sumsel?
Nama-nama kandidat yang diperkirakan akan bertarung memperebutkan posisi strategis ini masih dalam perbincangan hangat di kalangan internal NU Sumsel.
Beberapa nama kuat dari berbagai daerah dikabarkan tengah mempertimbangkan pencalonan, mengingat besarnya tanggung jawab yang akan mereka emban dalam membangun NU di Sumsel.
Dengan berbagai isu dan tantangan yang dihadapi NU Sumsel, pemilihan kali ini bukan hanya soal rotasi kepemimpinan, melainkan juga tentang arah masa depan organisasi ini di tengah perubahan zaman.
Keputusan yang akan diambil besok akan membawa dampak signifikan bagi perkembangan NU di Sumsel ke depannya.
Masyarakat NU pun menanti dengan penuh harap, siapa pemimpin yang akan membawa perubahan positif bagi organisasi mereka.
Konferwil NU Sumsel 2024 akan menjadi ajang pertarungan visi dan misi dari para calon pemimpin, di mana masing-masing akan berupaya meyakinkan para pemilih bahwa mereka adalah sosok yang paling tepat untuk membawa NU Sumsel ke arah yang lebih baik. **
Jadilah bagian dari perjuangan Tribunepos, bangun Indonesia dengan literasi!
