OGAN ILIR, TRIBUNEPOS.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ogan Ilir kembali menuai sorotan. Bukan karena aksi tanggap darurat bencana, melainkan anggaran makan minum dan anggaran lainnya yang direalisasinya dipertanyakan.
Angka yang tertera pada SIRUP LKP menunjukkan jumlah Rp276 juta, khusus untuk belanja makan dan minuman lapangan tahun 2024. Anggaran ini ditandai dengan kode RUP 48580666.
Tak berhenti di situ, BPBD Ogan Ilir juga menganggarkan Rp121,7 juta untuk pengadaan laptop, dengan kode RUP 51440765.
Ketika dikonfirmasi pada 19 Agustus 2024, Kepala Pelaksana BPBD Ogan Ilir, Edi Rahmat, membenarkan pengadaan tersebut. Namun, jawabannya penuh keraguan.
“Ada berapa ya? Dua apa tiga?” katanya.
Edi Rahmat merasa pengadaan ini wajar meski hanya untuk tiga unit laptop.
Sementara itu, ia juga mengungkapkan bahwa BPBD Ogan Ilir telah mengalokasikan Rp549 juta lebih dari APBD untuk perlengkapan kebakaran hutan.
Dana ini digunakan untuk pembelian enam unit mesin pemadam api, tiga kendaraan roda tiga (kaisar), dan tenda darurat, yang diklaim telah didistribusikan ke Kecamatan Pemulutan.
Namun, investigasi tim Tribunepos.com menemukan fakta yang berbeda.
Klaim distribusi perlengkapan ke Kecamatan Pemulutan, Pemulutan Barat, dan Pemulutan Selatan ternyata tidak terbukti.
Tak ada satu pun dari tiga kecamatan itu yang menerima bantuan seperti yang disebutkan Edi Rahmat.
Pertanyaan besar pun mencuat. Bagaimana sebenarnya transparansi dan akuntabilitas penggunaan anggaran di BPBD Ogan Ilir?
Dengan besaran anggaran yang mencolok dan klaim yang diduga bertolak belakang dengan fakta di lapangan, publik kini menanti penjelasan lebih lanjut dari pihak terkait. (*)
Wartawan: Oman/ Tribunepos Ogan Ilir