Laporan Jurnalis: Komaria/ Tribunepos Ogan Ilir
OGAN ILIR, TRIBUNEPOS – Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Ogan Ilir gencar melaksanakan sosialisasi pencegahan kebakaran ke tengah masyarakat. Program ini menyasar desa, kelurahan, hingga kecamatan dengan target utama ibu rumah tangga dan relawan desa.
“Kebakaran rumah tangga masih mendominasi, terutama dari kompor gas dan instalasi listrik. Karena itu edukasi pencegahan menjadi penting,” kata Kepala Dinas Damkar Ogan Ilir, Dr. Drs. H. Yohanas, M.Pd, Jumat (12/9/25).
Sosialisasi dilakukan melalui pelatihan langsung, simulasi pemadaman api dengan alat sederhana seperti karung goni, hingga pembentukan relawan desa.
Saat ini, terdapat 10 relawan di setiap desa dengan total 2.410 relawan yang tersebar di seluruh Ogan Ilir.
Pos induk Damkar berada di Indralaya dengan dua pos tambahan di Tanjung Raja dan Tanjung Batu.
Namun, upaya pencegahan dan penanganan kebakaran masih dibayangi keterbatasan.
Damkar mencatat sepanjang 2024 terjadi 48 kasus kebakaran di 11 kecamatan, banyak di antaranya di wilayah sulit dijangkau seperti Muara Kuang dan Rambang Kuang.
“Kendala utama kami ada pada sarana dan personel. Armada hanya enam unit mobil pemadam, sementara tenaga baru tidak bisa diangkat selama dua tahun terakhir karena moratorium,” ujar Yohanas.
Dalam kondisi itu, peran relawan desa menjadi kunci. Relawan diharapkan bisa bertindak cepat saat api masih kecil sebelum bantuan datang dari Damkar. Koordinasi dengan BPBD juga terus dilakukan terutama untuk kasus kebakaran hutan dan lahan.
Meski begitu, Damkar mengaku sudah mengajukan penambahan armada, pos, dan personel.
“Kami berkomitmen meningkatkan kecepatan dan jangkauan pelayanan. Tapi tanpa dukungan sarana tambahan, risiko kebakaran di wilayah pelosok akan tetap tinggi,” tutur Yohanas.
**












