Laporan Jurnalis: Zahra Amiya Tasya/ Tribunepos Ogan Ilir
OGAN ILIR, TRIBUNEPOS – Suara azan dari seorang siswa kelas 6 menggema di Mushola An-Nur, Selasa (30/09/25) siang itu. Sontak, puluhan murid SDN 05 Indralaya Utara bergegas menuju saf. Pemandangan ini bukan sekadar rutinitas, melainkan bagian dari tradisi sekolah yang menjadikan nilai agama sebagai fondasi pendidikan.
Setiap Rabu pagi pukul 07.30, kegiatan keagamaan dimulai dengan pembacaan surat Yasin. Setelah itu, siswa-siswi kelas atas dengan kesadaran sendiri dianjurkan melaksanakan salat duha, sementara adik kelas dipersilakan ikut jika mau. Usai berdoa bersama, barulah pembelajaran dimulai.
“Kegiatan ini menjadi kewajiban kami sebagai pendidik. Nilai agama harus ditanamkan sejak dini agar membentuk karakter dan kesadaran tanggung jawab sebagai umat Islam,” ujar Darnilawati, guru Pendidikan Agama Islam SDN 05 Indralaya Utara.
Selain kegiatan rutin di pagi hari, sekolah juga mewajibkan salat Zuhur berjamaah khusus untuk kelas 6 sebelum pulang. Koordinasi dilakukan oleh wali kelas, Irza Al Rifqi.
“Kegiatan ini bukan hanya ibadah, tapi juga cara melatih kesadaran siswa agar terbiasa menjalankan tanggung jawabnya sebagai muslim. Nilai moralnya besar, baik untuk diri sendiri maupun lingkungan,” katanya.
Dari pantauan Tribunepos di lapangan, anak-anak tampak antusias. Azan yang dilantunkan siswa menjadi isyarat bahwa nilai agama tak hanya diajarkan dalam teori, tetapi dipraktikkan langsung.
Di SDN 05 Indralaya Utara, pendidikan karakter dibangun lewat kebiasaan sederhana, berdoa, membaca Yasin, dan salat berjamaah. **