OGAN ILIR, TRIBUNEPOS – SORE itu kompleks Perkantoran Tanjung Senai Indralaya beranjak senja. Dari balik jendela kaca gedung tempat pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) ke-4 KAHMI Ogan Ilir, Umar Saferi duduk tenang, menatap cakrawala.
Bagi pria yang besar dalam atmosfer perjuangan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini, amanah sebagai presidium bukan sekadar jabatan, melainkan kelanjutan dari perjalanan panjang menanamkan nilai-nilai Islam dan kebangsaan.
Sebagai Kepala Bidang di Dinas Perhubungan Pemkab Ogan Ilir, Umar telah lama mengakrabi dunia birokrasi. Namun, ruh pergerakan tetap mengalir dalam dirinya.
Dari masa perjuangan di HMI hingga menapaki jenjang kepemimpinan di KAHMI, ia bertekad menjembatani sinergi antara alumni hijau-hitam dengan pemerintah daerah, memastikan KAHMI tidak sekadar menjadi wadah nostalgia, tetapi rumah bagi gagasan dan perubahan nyata.
Di sudut lain, Hajib tengah berdiskusi dengan alumni HMI lainnya. ASN Kementerian Agama di Kantor Kemenag Ogan Ilir ini dikenal sebagai birokrat akademisi dan dai muda yang aktif di berbagai organisasi keislaman.
Sebagai alumni HMI Bengkulu, kiprahnya dalam dunia intelektual dan keagamaan begitu menonjol.
Kini, dalam kepengurusan KAHMI, ia bertekad memperkuat aspek keislaman dan pendidikan, menjadikan KAHMI sebagai pusat pembinaan kader intelektual muslim.
Sementara itu, Sandi Pusaka Herman berbincang serius dengan seorang jurnalis yang meliput jalannya Musda.
Sebagai pemimpin redaksi dan CEO Tribunepos Group, ia tidak hanya bergerak di dunia jurnalistik, tetapi juga dalam pemberdayaan literasi media di desa-desa.
Lewat Sekolah Jurnalis Desa Indonesia (SJD-Indonesia), alumni HMI Cabang Curup, Bengkulu ini membangun mimpi mencetak jurnalis di setiap desa.
Di KAHMI, Sandi membawa pengalaman jurnalistiknya untuk memperkuat komunikasi organisasi, membangun jejaring, dan memastikan KAHMI memiliki suara yang lantang dalam diskursus publik.
M. Mal’an lebih banyak tersenyum, mendengarkan setiap percakapan dengan saksama.
Tak banyak berbicara, tetapi jejak karyanya sudah berbicara lebih dulu. Gedung KAHMI Ogan Ilir yang kini berdiri megah menjadi bukti tangan dinginnya sebagai kontraktor.
Meski namanya tak sering muncul dalam gerakan di Ogan Ilir, Mal’an membawa pengalaman panjang dari Yogyakarta, tempat ia menempuh pendidikan di STPMD “APMD” dan aktif dalam HMI.
Baginya, KAHMI harus lebih mandiri secara ekonomi, tidak sekadar mengandalkan jaringan politik, tetapi juga membangun ekosistem usaha yang berkelanjutan.
Di antara para pria itu, Uswatun Hasanah berdiri dengan percaya diri. Mantan Ketua FORHATI Ogan Ilir ini telah lama terbiasa berjuang di dunia yang didominasi laki-laki.
Sebagai tenaga medis honorer yang telah mengabdi selama 15 tahun, ia memahami arti kesabaran dan keteguhan.
Kini, di KAHMI, ia ingin memastikan suara perempuan tidak hanya terdengar, tetapi juga berpengaruh.
Baginya, KAHMI harus menjadi ruang yang inklusif, di mana setiap kader, tanpa memandang gender, bisa berperan dalam membangun daerah.
Sistem presidium yang diterapkan di KAHMI Ogan Ilir membawa dinamika baru. KH. Mudrik Qori, tokoh senior KAHMI yang juga Mudir Ponpes Al-Ittifaqiah Indralaya, menilai sistem ini lebih ideal untuk menjaga keseimbangan dalam kepemimpinan.
“Kepemimpinan kolektif ini lebih efektif dalam menghindari kultus individu dan fragmentasi internal. Dengan sistem ini, semua bisa berkontribusi secara setara,” ujarnya.
Namun, tantangan ke depan tidaklah ringan. KAHMI Ogan Ilir harus membuktikan diri sebagai organisasi yang relevan dengan zaman. Tidak sekadar menjadi tempat berhimpun para alumni, tetapi menjadi motor penggerak perubahan bagi daerah.
Sore makin gelap, tetapi di gedung KAHMI Ogan Ilir, semangat justru semakin menyala. Bagi mereka, ini bukan sekadar awal baru, tetapi juga momentum untuk membuktikan bahwa nilai-nilai HMI tetap hidup dan akan terus berdenyut dalam setiap langkah mereka.
Catatkan Sejarah Baru
Musyawarah Daerah (Musda) ke-4 Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kabupaten Ogan Ilir mencatat sejarah baru dalam sistem kepemimpinannya.
Setelah sebelumnya menganut sistem presidensial dengan satu ketua umum, kali ini KAHMI Ogan Ilir resmi beralih ke kepemimpinan kolektif-kolegial berbentuk Presidium.
Perubahan ini merupakan hasil kesepakatan forum Musda yang digelar pada 15 Februari 2024. Lima orang terpilih untuk mengemban amanah sebagai Presidium KAHMI Ogan Ilir periode 2025-2030 adalah Umar Saferi, Sandi Pusaka Herman, Hajib, M. Mal’an, dan Uswatun Hasanah. Mereka diharapkan mampu membawa organisasi ini semakin solid dan progresif.
Dinamika Pemilihan
Sejak awal, setidaknya ada 9 (sembilan) nama yang diusulkan sebagai calon presidium, yaitu Umar Saferi, Sandi Pusaka Herman, Hajib, M. Mal’an, Sarono P. Sasmito, Amir Hamzah, Ahmad Zulfikri, Uswatun Hasanah dan Titin Maryati.
Namun, dalam perjalanan sidang Musda, Amir Hamzah, Ahmad Zulfikri dan Titin Maryati memilih untuk tidak maju sebagai calon presidium. Sarono P. Sasmito yang sebelumnya menyatakan bersedia, akhirnya mengundurkan diri di detik-detik terakhir.
Sidang pleno yang dipimpin oleh Sarono P. Sasmito, Amir Hamzah, dan Titin Maryati kemudian menetapkan lima nama terpilih melalui musyawarah mufakat.
Sidang pleno yang dipimpin oleh Sarono P. Sasmito, Amir Hamzah, dan Titin Maryati kemudian menetapkan lima nama terpilih melalui musyawarah mufakat.
“Alhamdulillah, akhirnya forum sepakat untuk menentukan pimpinan presidium secara terbuka. Pola kepemimpinan presidium ini memang sudah diharapkan sejak Musda sebelumnya dan akhirnya terealisasi tahun ini,” ujar Ketua Demisioner KAHMI Ogan Ilir, Sonedi Ariansyah.
Sonedi berharap, dengan sistem presidium, kepemimpinan KAHMI Ogan Ilir akan semakin kuat dan efektif. Setiap anggota presidium memiliki peran strategis dalam menjalankan program-program organisasi demi kemajuan daerah.
Sementara itu, Sandi Pusaka Herman, yang juga merupakan Ketua Panitia Pelaksana Musda, mengaku bersyukur atas suksesnya penyelenggaraan Musda ke-4 ini.
“Setelah penetapan presidium, kami akan segera menggelar rapat pembentukan kepengurusan baru dan merencanakan pelantikan. Setelah itu, kami akan mulai merealisasikan program kerja yang telah direkomendasikan dalam Musda,” ungkapnya.
Dengan kepemimpinan baru berbasis kolektif-kolegial, KAHMI Ogan Ilir memasuki babak baru dalam perjalanannya.
Lima presidium terpilih diharapkan mampu membawa organisasi ini lebih maju dan berkontribusi lebih besar bagi masyarakat Ogan Ilir. **