Scroll untuk baca artikel
BeritaOgan IlirPendidikanSekolah

Guru SD di Ogan Ilir Ikuti Pelatihan Pembelajaran Inovatif Tahap Dua

×

Guru SD di Ogan Ilir Ikuti Pelatihan Pembelajaran Inovatif Tahap Dua

Sebarkan artikel ini
Puluhan guru sekolah dasar dari berbagai kecamatan di Ogan Ilir kembali mengikuti pelatihan tahap kedua program pembelajaran mendalam yang digelar di SMP Negeri 1 Indralaya, Selasa (2/9/25). (Foto: Tribunepos)
Laporan Jurnalis: Fadilah Sangkut/ Tribunepos Ogan Ilir

OGAN ILIR, TRIBUNEPOS – Puluhan guru sekolah dasar dari berbagai kecamatan di Ogan Ilir kembali mengikuti pelatihan tahap kedua program pembelajaran mendalam yang digelar di SMP Negeri 1 Indralaya, Selasa (2/9/25).

Fasilitator pelatihan, Hadiansyah, guru SD Negeri 2 Pemulutan, mengatakan kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari program Kementerian Pendidikan untuk memperkuat kompetensi guru sesuai dengan pendekatan terbaru dalam kurikulum merdeka.🙏

“Pelatihan ini mendorong guru menyusun rencana pembelajaran berdasarkan prinsip dan pengalaman belajar,” kata Hadiansyah kepada Tribunepos, Selasa (2/9/25).

Pelatihan tahap kedua ini dibagi dalam tiga rangkaian. Pertama, sesi IN 1 berlangsung selama lima hari berturut-turut.

Kedua, On the Job Training (OJT) yang digelar tiga kali, masing-masing sebulan sekali, di sekolah peserta atau di SMP Negeri 1 Indralaya.

Terakhir, sesi IN 2 selama empat hari sebagai penutup.

Para peserta berasal dari sejumlah kecamatan, seperti Tanjung Batu, Tanjung Raja, Payaraman, hingga Rantau Alai.

Setelah mengikuti IN 1, guru diwajibkan mengimbaskan hasil pelatihan ke sekolah masing-masing sebelum masuk ke sesi OJT.

Menurut panitia, tujuan utama program ini ialah agar guru benar-benar mampu menerapkan konsep pembelajaran mendalam di kelas. Dengan begitu, murid tidak hanya menerima materi, melainkan juga terbiasa berpikir kritis, memecahkan masalah, dan berkolaborasi.

“Harapannya, setelah kembali ke sekolah, para guru bisa mengubah praktik belajar menjadi lebih bermakna dan sesuai dengan arah kebijakan kurikulum nasional,” ujar Hadiansyah.

**