Scroll untuk baca artikel
BeritaDesaNasionalOgan IlirOtomotifSumselViral

Kades Inovatif! Sulap Mobil Tua jadi Hemat BBM Tiga Kali Lipat, Pakai Gas Elpiji 3 Kilo

×

Kades Inovatif! Sulap Mobil Tua jadi Hemat BBM Tiga Kali Lipat, Pakai Gas Elpiji 3 Kilo

Sebarkan artikel ini
Fahrul Hadi, Kepala Desa Meranjat I, berhasil memodifikasi mobil tuanya Mitsubishi Lancer 1981 miliknya agar bisa beralih dari bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG). (Foto: Zahra/ Tribunepos)
Laporan: Zahra Amiya Tasya/ Jurnalis Magang Tribunepos

OGAN ILIR, TRIBUNEPOS Kreativitas tak selalu lahir dari ruang riset atau bengkel canggih. Di Indralaya, Ogan Ilir, seorang kepala desa justru membuktikannya dari garasi rumah. Fahrul Hadi, Kepala Desa Meranjat I, berhasil memodifikasi mobil tuanya Mitsubishi Lancer 1981 miliknya agar bisa beralih dari bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG).

Ide ini muncul bukan dari ruang laboratorium, melainkan dari layar YouTube.

Fahrul mengaku terinspirasi setelah menonton video konversi mesin kendaraan ke BBG.

Berbekal keberanian dan semangat belajar otodidak, ia mencoba menerapkan teknologi sederhana itu pada Mitsubishi Lancer keluaran 1981 miliknya.

“Awalnya karena ingin menghemat biaya. Kalau pakai BBM, untuk pulang-pergi Indralaya–Palembang bisa habis Rp150 ribu dengan kecepatan 35 km/jam. Tapi setelah pakai BBG, cukup Rp50 ribu saja, atau sekitar dua tabung gas elpiji 3 kilogram,” kata Fahrul saat ditemui jurnalis Tribunepos di rumahnya, Kamis sore, 20 Agustus 2025.
Tampak tabung gas 3 kilogram di mobil tua Mitsubishi Lancer 1981 milik Kepala Desa Meranjat I yang sudah dimodifikasi jadi beralih dari bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG). (Foto: Zahra/ Tribunepos)

Penghematan hingga tiga kali lipat itu membuat Fahrul semakin yakin bahwa inovasi energi alternatif perlu diperkenalkan lebih luas. Meski begitu, ia mengakui ada kendala.

“Kalau gas elpiji lagi langka, terpaksa saya kembali pakai BBM. Tapi setidaknya sudah ada pilihan,” ujarnya.

Langkah Fahrul ini memberi inspirasi, bahwa kreativitas tak melulu menunggu program pemerintah. Dari tangan seorang kepala desa, lahir contoh nyata pemanfaatan energi terjangkau dan ramah kantong. **