Scroll untuk baca artikel
BeritaOgan IlirPendidikanSekolahSumsel

Kepala SMPN 2 Tanjung Raja Raih Penghargaan dari Perpustakaan Daerah, sebagai Penulis dan Penerbit Karya Sastra

×

Kepala SMPN 2 Tanjung Raja Raih Penghargaan dari Perpustakaan Daerah, sebagai Penulis dan Penerbit Karya Sastra

Sebarkan artikel ini
Kepala SMP Negeri 2 Tanjung Raja, Listiana, MAP, menghadiahkan novel karyanya kepada Ketua Dewan Kesenian Ogan Ilir dan Dr. Sadiman. (Foto: Tribunepos) 
Laporan Jurnalis: Fadila Sangkut/ Tribunepos Ogan Ilir

OGAN ILIR, TRIBUNEPOS — Kepala SMP Negeri 2 Tanjung Raja, Listiana, MAP, menerima piagam penghargaan dari Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan. Penghargaan itu diberikan Kepala Dinas, Muhammad Zaki Aslam, atas kontribusinya sebagai penulis sekaligus penerbit karya sastra, Rabu (3/9/2025) di Palembang.

Novel karya Listiana diserahkan secara resmi ke Perpustakaan Daerah Provinsi Sumatera Selatan dan disimpan sebagai bagian dari kekayaan literasi daerah.

Piagam penghargaan dari Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan. (Foto: Tribunepos)

Ia juga menghadiahkan novel yang sama kepada Rosa Gitaria, pejabat Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Ogan Ilir, sebagai kenang-kenangan setelah keduanya mengikuti bimbingan teknis penulisan berbasis konten budaya lokal, yang digelar pada 12, 20, dan 28 Agustus lalu.

Selain itu, novel tersebut turut diberikan kepada Ketua Dewan Kesenian Ogan Ilir dan Dr. Sadiman, yang hadir sebagai narasumber dalam kegiatan bimtek.

Kepala SMP Negeri 2 Tanjung Raja, Listiana, MAP, menghadiahkan novel karyanya kepada Ketua Dewan Kesenian Ogan Ilir dan Dr. Sadiman dan kepada Rosa Gitaria, pejabat Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Ogan Ilir. (Foto: Tribunepos)
“Bagi saya, penghargaan ini bukan hanya apresiasi pribadi, melainkan dorongan agar dunia pendidikan terus bergerak memperkaya literasi lokal,” ujar Listiana kepada Tribunepos, Jum’at (12/9/25).

Menurutnya, bimbingan teknis yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Ogan Ilir tersebut memang mendorong para pendidik untuk menulis karya berbasis budaya lokal.

Langkah ini diharapkan mampu memperkaya khazanah bacaan serta menumbuhkan minat literasi di sekolah-sekolah. **