PALEMBANG, TRIBUNEPOS.COM – Konferensi Wilayah (Konferwil) ke-23 Nahdlatul Ulama (NU) Sumatera Selatan (Sumsel) yang akan diselenggarakan pada Senin, 23 September 2024, di Auditorium Kampus B UIN Raden Fatah Palembang, Jakabaring, tampak semakin menarik perhatian publik.
Salah satu nama yang mencuat sebagai kandidat kuat untuk memimpin PWNU Sumsel adalah KH Hendra Zainuddin, Ketua Pengurus Cabang NU Kota Palembang sekaligus Pimpinan Pondok Pesantren Aulia Cendekia.
Dukungan untuk KH Hendra Zainuddin kabarnya terus mengalir dari berbagai cabang NU di Sumsel.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, ia disebut-sebut mendapat mayoritas dukungan dari pimpinan NU di kabupaten dan kota.
Pengaruhnya yang luas serta rekam jejaknya dalam mengembangkan NU di Kota Palembang menjadikannya figur yang paling siap untuk membawa kesinambungan dan perubahan dalam kepemimpinan NU Sumsel.
Sementara itu, dua nama lain, yakni Syafitri Irwan, Kepala Kementerian Agama Sumsel, dan Kyai M Syarif Chumasy Asyawali atau Gus Syarif, yang merupakan anak dari tokoh besar NU, Kyai Muddaris, juga turut disebut dalam bursa pencalonan.
Gus Syarif, yang kini mengasuh Pondok Pesantren Sabilul Hasanah di Banyuasin, masih melakukan komunikasi dukungan dari pengurus cabang NU di daerah, begitu pula Syafitri Irwan.
Namun, perubahan dukungan tetap mungkin terjadi, mengingat dinamika di kalangan warga Nahdliyyin Sumsel bisa bergerak cepat hingga detik terakhir.
Dari segi pengalaman, ketiga calon ini sama-sama memiliki kapasitas untuk melanjutkan kepemimpinan PWNU Sumsel.
Tetapi, kekuatan jaringan dan dukungan yang solid dari para pemimpin cabang menjadi faktor penting dalam pemilihan ini.
Sistem pemilihan yang melibatkan Ahwa (Ahlul Halli Wal Aqdi) juga akan menentukan siapa yang pada akhirnya akan terpilih, dengan setiap perwakilan cabang memiliki bobot suara yang sama.
![](https://tribunepos.umbaran.com/wp-content/uploads/2024/09/IMG-20240919-WA0010.jpg)
Dengan jaringan yang kuat dan pengalaman panjang di tubuh NU, KH Hendra Zainuddin dipandang sebagai sosok yang mampu merangkul seluruh elemen organisasi.
Pengalamannya memimpin Jatman dan PC NU Kota Palembang, ditambah dengan perannya sebagai kiyai tarekat, membuatnya mampu menjembatani perbedaan pandangan di kalangan warga NU, sebuah keterampilan yang sangat diperlukan untuk menjaga harmoni dalam organisasi besar seperti NU.
Dukungan KH Hendra juga didorong oleh program-programnya yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, termasuk penguatan pendidikan dan pemberdayaan ekonomi warga NU.
Komitmennya terhadap kesejahteraan anggota NU, terutama generasi muda, menjadikannya kandidat yang semakin sulit dikalahkan.
Sementara itu, meskipun Syafitri Irwan dan Gus Syarif memiliki juga latar belakang yang kuat, keduanya masih perlu meningkatkan intensitas komunikasi dan dukungan dari cabang-cabang NU.
Dalam pemilihan yang semakin dekat H-1, tepatnya Senin besok, 23 September 2024, kekuatan jaringan dan pengaruh menjadi faktor krusial yang menentukan hasil akhir.
Jika tren ini terus berlanjut, besar kemungkinan KH Hendra Zainuddin akan muncul sebagai pemenang dalam Konferwil NU Sumsel, membuka babak baru dalam kepemimpinan organisasi di provinsi ini. **