Scroll untuk baca artikel
Berita UtamaNasionalPalembangPendidikan

M Raffi Al Bhasir Bocah 12 Tahun Tenggelam di Galian Asrama Haji Palembang, Dikenal Rajin Sholat dan Anak Baik, Begini Kisahnya!

×

M Raffi Al Bhasir Bocah 12 Tahun Tenggelam di Galian Asrama Haji Palembang, Dikenal Rajin Sholat dan Anak Baik, Begini Kisahnya!

Sebarkan artikel ini
M Raffi Al Bhasir, bocah berumur 12 tahun tenggelam di Galian tepatnya di Samping Asrama Haji Kelurahan Kebun Bunga Kecamatan Sukarami, Palembang berhasil ditemukan oleh tim gabungan Sar dan Polsek Sukarami, Sabtu (27/7/2024), sekitar pukul 14.50. (Tribunepos.umbaran.com)

PALEMBANG, TRIBUNEPOS.COM – Suasana duka menyelimuti warga Kelurahan Kebun Bunga, Kecamatan Sukarami, Palembang, setelah kabar meninggalnya M. Raffi Al Bhasir, bocah berusia 12 tahun, menyebar cepat. Raffi ditemukan tewas setelah tenggelam di sebuah galian di samping Asrama Haji. Berita ini mengguncang hati banyak orang yang mengenal Raffi sebagai anak yang baik dan rajin sholat.

“Semoga surga untukmu, nak,” ujar Ria, seorang warga yang mengenal almarhum, dengan air mata yang tak terbendung.

Ria mengenang almarhum sebagai anak yang sering bermain ke rumahnya, selalu tersenyum dan penuh kebaikan.

“Dia sering main ke rumah kami dan mengajak ponakan kami Faris untuk sholat. Dikenal baiklah anak itu. Banyak orang kaget dengan kematian Raffi, terasa masih tak percaya,” katanya sambil mengenal almarhum.

Raffi dikenal sebagai anak yang selalu patuh pada orang tua dan aktif dalam kegiatan keagamaan di lingkungan tempat tinggalnya.

“Dia selalu mengingatkan teman-temannya untuk sholat, meski usianya masih belia,” ungkap salah satu warga.

Kronologi Kematian Raffi

Kejadian tragis ini bermula ketika Raffi bersama seorang temannya memutuskan untuk bermain di sekitar bekas galian yang belum ditutup dengan aman. Mereka tiba di lokasi tersebut dengan menggunakan mobil feeder LRT sekitar pukul 12.30 WIB. Langkah kecil Raffi menuju area berbahaya itu menjadi langkah terakhirnya. Tak ada yang menduga bahwa siang yang cerah itu akan berubah menjadi hari paling kelam bagi keluarga Raffi.

Suasana riang berubah menjadi mimpi buruk. Teman-teman yang berada di lokasi kejadian hanya bisa menyaksikan dengan ketakutan saat Raffi terperosok ke dalam galian dan tak mampu diselamatkan.

“Kami berusaha menolong, tapi galian itu terlalu dalam. Kami sangat takut,” kata seorang teman Raffi dengan suara bergetar, matanya sembab oleh tangis.

Berbagai komentar netizen membanjiri media sosial, penuh dengan duka dan keprihatinan. “Kejadian lagi,” tulis Indra Ahmad di laman komentar akun Facebook.

“Kok bisa apa ada yang sengaja dorong atau gimana, karena maaf kalau ada orang buat proyek terkadang harus dihindari karena banyak makan korban. Semoga almarhum tenang di surga dan keluarga tabah,” tulis Tasya Widya.

“Sudah sering galian makan korban,” Rini Marliani menambahkan. “Galian harus dipagar,” tegas Amir Udin.

Berita kematian Raffi mengundang perhatian banyak pihak. Tidak hanya keluarga dan tetangga, tetapi juga masyarakat luas yang prihatin dengan keselamatan anak-anak di lingkungan sekitar. Polisi kini tengah menyelidiki insiden ini dan berharap kejadian serupa tidak terulang lagi.

Kepergian Raffi meninggalkan luka mendalam bagi banyak orang. Ia bukan hanya seorang anak yang rajin beribadah, tetapi juga sahabat yang selalu ada untuk teman-temannya.

Tangis haru mewarnai upacara pemakaman Raffi, menunjukkan betapa besar kehilangan yang dirasakan oleh semua orang yang pernah mengenalnya.

Siang itu, langit Palembang mendung seakan turut merasakan duka mendalam yang dirasakan keluarga dan sahabat-sahabat Raffi. Suasana haru menyelimuti pemakaman. Isak tangis tak henti terdengar, mengiringi kepergian Raffi ke tempat peristirahatan terakhirnya. Doa dan harapan mengalir, semoga Raffi tenang di sisi-Nya dan keluarganya diberikan kekuatan serta ketabahan menghadapi cobaan ini. (*)