OPINI POLITIK
Oleh: Afriantoni (Dosen UIN Raden Fatah Palembang, dan Pemerhati Politik)
BEBERAPA waktu lalu, muncul isu terkait kotak kosong dan ajakan untuk memenangkan kotak kosong dalam Pilkada Sumsel 2024. Euforia ini didesain untuk mengunci lawan agar tidak terjadi pembiayaan yang besar dan kemenangan yang telak. Secara kalkulasi, hal ini wajar saja, namun dalam konteks kesehatan demokrasi tidak begitu baik. Namun, semua itu telah dibantah dan dianggap sebagai ilusi semata. Saat ini, ketiga bakal pasangan calon yang ada memiliki peluang yang sama untuk memenangkan hati masyarakat dan meraih kemenangan dalam pemilihan tersebut.
Peluang Pertama, bakal pasangan petahana HD yang menggandeng CU telah mengemban tanggung jawab dalam memimpin Sumsel selama lima tahun terakhir. Dengan rekam jejak yang masih ada dalam pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik, mereka menawarkan kelanjutan dari program-program yang telah dijalankan serta visi Sumsel Maju untuk memajukan berbagai sektor di provinsi ini. HD dan CU akan mengandalkan capaian-capaian nyata yang telah dirasakan oleh masyarakat, seperti perbaikan jalan, pembangunan fasilitas kesehatan, dan peningkatan layanan pendidikan. Pendukung mereka percaya bahwa keberlanjutan kepemimpinan ini akan membawa Sumsel menuju masa depan dan kemajuan yang lebih baik.
Selain itu, pasangan HD dan CU juga telah menunjukkan kemampuan mereka dalam mengelola anggaran daerah dengan baik. Mereka berhasil meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) melalui optimalisasi potensi lokal dan menarik investasi. Hal ini tidak hanya meningkatkan kapasitas fiskal daerah, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Dalam bidang kesehatan, mereka berhasil menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan berkualitas. Pembangunan infrastruktur, seperti jalan tol dan jembatan, juga menjadi bukti nyata dari komitmen mereka untuk memajukan Sumsel.
Peluang Kedua, bakal pasangan MY sebagai petahana Wakil Gubernur Sumsel yang bakal menggandeng Anita Noeringhati yang menjabat sebagai Ketua DPRD Sumsel mewakili alternatif yang menarik dengan fokus pada pemberdayaan ekonomi lokal dan perlindungan lingkungan. Keduanya mengusung agenda berkelanjutan, serta reformasi dalam administrasi publik untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas. Matahati menekankan pentingnya membangun ekonomi yang inklusif dan berdaya saing tinggi, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Pendekatan mereka yang proaktif dalam melibatkan masyarakat lokal dalam proses pengambilan keputusan dianggap sebagai angin segar bagi politik Sumsel.
Pasangan MY dan Anita juga memiliki visi yang jelas dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Sumsel. Mereka berencana untuk meningkatkan anggaran pendidikan, memperbaiki infrastruktur sekolah, dan meningkatkan kualitas guru melalui pelatihan dan sertifikasi. Selain itu, mereka juga berkomitmen untuk memperluas akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu dengan memberikan beasiswa dan bantuan pendidikan. Dalam bidang lingkungan, mereka memiliki program untuk mengurangi emisi karbon dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan. Mereka juga berencana untuk mengembangkan pariwisata berkelanjutan yang tidak hanya meningkatkan perekonomian daerah tetapi juga menjaga kelestarian alam.
Peluang Ketiga, bakal pasangan Heri Amalindo yang menggandeng Popo Ali mencerminkan aspirasi dari segmen masyarakat yang mungkin sebelumnya kurang terwakili. Dengan program inklusif untuk memperkuat keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan dan kebijakan yang lebih menyentuh kebutuhan rakyat kecil dengan jargon sekolah dan kesehatan gratis menawarkan perspektif baru dalam dinamika politik Sumsel. Pasangan Hapal berkomitmen untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat kecil dan memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil benar-benar bermanfaat bagi semua lapisan masyarakat. Mereka mengadvokasi pendekatan bottom-up yang lebih responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi rakyat.
Pasangan Heri dan Popo juga memiliki program yang ambisius dalam bidang infrastruktur dan transportasi. Mereka berencana untuk membangun lebih banyak jalan raya, jembatan, dan fasilitas transportasi umum untuk menghubungkan daerah-daerah terpencil dengan pusat-pusat ekonomi. Dalam bidang sosial, mereka berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menyediakan layanan kesehatan dan pendidikan gratis serta memperluas akses terhadap perumahan yang layak. Mereka juga memiliki program untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan melalui penyediaan sarana dan prasarana pertanian dan perikanan yang modern serta akses yang lebih mudah terhadap pasar.
Dalam konteks ini, argumen bahwa ketiga pasangan calon memiliki peluang yang sama untuk memenangkan Pilkada Sumsel 2024 adalah masuk akal. Hal ini didasarkan pada kekuatan dan kelemahan masing-masing. HD dan CU memiliki keuntungan sebagai petahana dengan rekam jejak, ketokohan, biaya, dan pengalaman yang sudah terlihat. Matahati akan membawa visi keberlanjutan yang tidak kalah menarik bagi pemilih yang menginginkan perubahan dan reformasi dalam berbagai aspek demi bangkitnya Sumsel di kancah nasional dan internasional. Sementara itu, Hapal akan memberikan kebijakan mereka terhadap kepentingan dasar masyarakat seperti sekolah dan kesehatan gratis serta mengajak kepada mereka yang merasa belum terwakili dalam pemerintahan sebelumnya.
Secara keseluruhan, dinamika politik Pilkada Sumsel 2024 menunjukkan bahwa medan persaingan sangat terbuka dan kompetitif. Setiap pasangan calon harus mampu memahami dan merespons aspirasi serta kebutuhan masyarakat dengan strategi yang tepat dan efektif. Keberhasilan mereka akan sangat ditentukan oleh kemampuan untuk merangkul seluruh lapisan masyarakat dan menghadirkan solusi nyata bagi tantangan yang dihadapi provinsi ini.
Dalam menghadapi Pilkada Sumsel 2024, setiap pasangan calon harus mampu menunjukkan bahwa mereka memiliki visi dan misi yang jelas serta program kerja yang konkret untuk memajukan Sumsel. Mereka harus mampu berkomunikasi dengan baik kepada masyarakat dan menyampaikan pesan-pesan mereka dengan cara yang efektif. Selain itu, mereka juga harus mampu membangun koalisi yang kuat dan mendapatkan dukungan dari berbagai kelompok masyarakat. Keberhasilan dalam Pilkada tidak hanya ditentukan oleh kekuatan program dan visi, tetapi juga oleh kemampuan untuk membangun jaringan dan mendapatkan dukungan politik yang luas.
Pilkada Sumsel 2024 akan menjadi ajang penting untuk menentukan arah masa depan provinsi ini. Dengan dinamika politik yang kompleks dan tantangan yang beragam, setiap pasangan calon harus mampu menunjukkan kepemimpinan yang kuat dan integritas yang tinggi. Mereka harus mampu menghadirkan solusi nyata bagi berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Sumsel dan membawa provinsi ini menuju masa depan yang lebih baik. Dalam konteks ini, persaingan yang sehat dan demokratis adalah kunci untuk memastikan bahwa pemimpin yang terpilih adalah yang terbaik untuk memimpin Sumsel ke depan. **