EDITORIAL TRIBUNEPOS
Keputusan PDIP untuk memecat Joko Widodo (Jokowi) dari keanggotaan partai menandai babak baru dalam perjalanan politik Presiden ke-7 Republik Indonesia ini.
Lantas, ke mana Jokowi akan berlabuh setelah pemecatan tersebut? Apakah ia akan kembali ke partai politik atau memilih jalannya sendiri?
Tribunepos memberikan pandangan politik tentang kemungkinan langkah Jokowi ke depan.
Meski selama ini Jokowi dikenal dekat dengan Golkar, belum tentu mantan Wali Kota Solo tersebut akan bergabung dengan partai yang pernah mencaploknya pada 2004.
Selama ini, Jokowi memang kerap dikaitkan dengan Golkar. Namun, hingga kini Jokowi lebih memilih untuk tetap berada di luar struktur partai.
Namun, Tribunepos juga melihat ada kemungkinan lain, yakni Jokowi memilih jalan pragmatis dengan bergabung bersama partai pemenang Pemilu Presiden 2024, Gerindra.
Menurut analisa Tribunepos, ini menjadi pilihan logis jika Jokowi mengedepankan taktik jangka pendek.
Jika Jokowi ingin pilihan yang aman dan pragmatis, Gerindra adalah tempat yang cocok. Bergabung dengan Prabowo yang berpeluang besar jadi presiden adalah langkah realistis.
Namun, ada juga skenario yang lebih berani: Jokowi mendirikan partai politik sendiri. Pilihan ini, meskipun tampak lebih menantang, memberi Jokowi kesempatan untuk membuktikan diri bahwa keberhasilannya sebagai presiden bukan semata karena dukungan PDIP.
Dengan mendirikan partai baru, Jokowi bisa membuktikan bahwa dirinya mampu besar tanpa PDIP. Jika mampu bersaing atau bahkan mengalahkan PDIP, Jokowi akan menunjukkan bahwa ia bukan hanya produk dari partai besar.
Langkah mendirikan partai baru tentu akan menghadapi tantangan besar, apalagi dengan ketatnya persaingan di pentas politik Indonesia.
Namun, jika Jokowi dapat menggerakkan massa dan menciptakan momentum, partai barunya bisa jadi pesaing kuat bagi PDIP.
Setidaknya, meskipun tidak dapat mengalahkan PDIP, partai baru ini setidaknya dapat bersaing secara kompetitif.
Dalam politik, posisi Jokowi saat ini seperti berada di persimpangan jalan.
Setiap keputusan yang diambil akan menentukan arah karier politiknya selanjutnya.
Dari memilih bergabung dengan Golkar atau Gerindra, hingga mendirikan partai baru, semua opsi terbuka.
Yang pasti, Jokowi harus memilih dengan hati-hati, karena keputusan tersebut akan mengukir jejak politiknya pasca-PDIP. **