Scroll untuk baca artikel
BeritaDesaNasionalOgan IlirPotret KemiskinanSumselViral

Miris Warga Seri Bandung! Anak-anak Terpaksa Putus Sekolah, Hidup Susmanila di Tengah Lumpuh dan Kemiskinan

×

Miris Warga Seri Bandung! Anak-anak Terpaksa Putus Sekolah, Hidup Susmanila di Tengah Lumpuh dan Kemiskinan

Sebarkan artikel ini
Susmanila (40) hanya bisa terbaring lumpuh di rumah kayu sederhana tak layak huni di Desa Seri Bandung, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir, Sumatera Selatan. (Foto: Ade & Reci/ Jurnalis Tribunepos)
Laporan Jurnalis: Ade S Husein & Recita Meila Zaskiah/ Tribunepos

OGAN ILIR, TRIBUNEPOSSUSMANILA (40) hanya bisa terbaring di rumah kayu sederhana tak layak huni di Desa Seri Bandung, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

Sejak tubuhnya lumpuh, hidupnya bergantung pada tiga anaknya yang masih belia.

Bukan belajar di bangku sekolah, anak-anak itu terpaksa bekerja serabutan demi sesuap nasi.

“Saya cuma ingin mereka sekolah, tidak seperti saya,” ujar Susmanila saat diwawancarai Jurnalis Tribunepos dengan suara lemah, Selasa (26/8/25).

Namun kenyataan jauh dari harapan. Ketiga anaknya memilih berhenti sekolah meski pemerintah desa telah menyediakan fasilitas pendidikan gratis.

Tekanan ekonomi menutup pintu masa depan. Bantuan pemerintah berupa material rumah dan kamar mandi pun tidak bertahan lama.

Kondisi rumah Susmanila warga miskin di Desa Seri Bandung, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Tampak sangat memprihatinkan, dengan kondisi rumah berdinding kayu rapuh dan tak layak huni. (Foto: Ade & Reci/ Jurnalis Tribunepos)

Edo, anak kedua Susmanila, kerap menjual bantuan material yang disalurkan pemerintah—seperti bahan bangunan rumah dan kamar mandi—untuk kebutuhan pribadi.

Akibatnya, bantuan yang seharusnya meringankan beban keluarga tak sepenuhnya dirasakan.

“Saya hanya berharap anak-anak bisa lebih bertanggung jawab. Hidup kami sudah sulit,” kata Susmanila lirih.
Tampak depan kondisi rumah Susmanila warga miskin di Desa Seri Bandung, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir, Sumatera Selatan. (Foto: Ade & Reci/ Jurnalis Tribunepos)

Kini keluarga itu hidup di persimpangan, seorang ibu lumpuh yang berharap, dan anak-anak yang kehilangan masa depan. Rumah mereka berdiri rapuh, sementara mimpi bersekolah terkubur bersama kemiskinan.

Pantauan Tribunepos di lapangan menunjukkan, rumah yang ditempati keluarga itu terlihat sangat prihatin dengan semua keterbatasan.

Anak-anak Susmanila tidak lagi duduk di bangku sekolah dan lebih banyak bekerja serabutan untuk menutup kebutuhan harian.

Miris sekali, kondisi rumah Susmanila warga miskin di Desa Seri Bandung, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir, Sumatera Selatan. (Foto: Ade & Reci/ Jurnalis Tribunepos)

Pemerintah Desa Seri Bandung mengaku telah menyalurkan sejumlah bantuan, termasuk program sosial dan kebijakan pendidikan gratis. Namun lemahnya pengawasan membuat sebagian bantuan tidak tepat guna.

Jika kondisi ini terus berlanjut, keluarga Susmanila terancam jatuh ke jurang kemiskinan yang lebih dalam. Masa depan anak-anaknya pun kian suram tanpa pendidikan.

Pemerintah desa bersama lembaga sosial diharapkan segera mengambil langkah tegas. Pendampingan keluarga, pengawasan bantuan, serta pemberian beasiswa atau program pendidikan alternatif menjadi kunci agar keluarga Susmanila keluar dari lingkaran kemiskinan. **