Laporan Jurnalis: Fadila Sangkut/ Tribunepos Ogan Ilir
OGAN ILIR, TRIBUNEPOS – Pemerintah Desa Tanjung Dayang Selatan menggelar Musyawarah Desa (Musdes) Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) tahun 2026 pada Senin (29/09/25).
Forum ini dipimpin oleh Ketua BPD, Suprayogi, dan dihadiri Sekretaris Camat Indralaya Selatan, A. Latif, bersama unsur kecamatan, perangkat desa, kader posyandu, karang taruna, guru PAUD, tokoh masyarakat, hingga perwakilan organisasi perempuan.
Dalam sambutannya, Suprayogi mengapresiasi antusiasme warga yang hadir.
Ia menjelaskan Musdes semestinya dilaksanakan 15 September, namun terpaksa ditunda karena beririsan dengan agenda lain yang tak bisa digeser.
“Kami berharap forum ini menjadi ruang partisipasi masyarakat, baik dalam menyampaikan usulan maupun mengawasi kinerja pemerintah desa,” katanya.
Sekcam A. Latif, mewakili Camat Indralaya Selatan, menegaskan bahwa Musdes harus berorientasi pada kebutuhan riil warga.
“Semua masukan dari BPD, kadus, bidan desa, PKK, guru PAUD, BUMDes, hingga kader posyandu harus ditempatkan sebagai prioritas. Harapannya, Musdes ini menghasilkan kesepakatan progresif untuk kemajuan Desa Tanjung Dayang Selatan,” ujarnya.
Rangkaian acara dilanjutkan dengan sosialisasi oleh pendamping desa, Utami Relifianti, mengenai penggunaan dana desa.
Ia menyebutkan, hingga tahap pertama 2025, serapan dana mencapai 40 persen untuk earmark dan 60 persen untuk non-earmark.
Regulasi tahun 2026 masih menunggu arahan pemerintah pusat, sementara untuk saat ini penggunaan dana masih mengacu pada aturan 2025.
“Pos anggaran mencakup BLT, desa tanggap bencana, pengelolaan sampah, penyediaan air bersih, penanganan stunting, hingga penyakit menular. Dukungan terhadap kegiatan sosial dasar tetap menjadi prioritas,” jelasnya.
Kepala Desa Zulkifli dalam kesempatan itu memaparkan program pembangunan tahap pertama, antara lain pembangunan jembatan, siring, dan pasar desa. Ia juga menyatakan akan memprioritaskan pembangunan lapangan voli bagi karang taruna.
“Semua aspirasi masyarakat akan kami tampung. Prinsipnya, pembangunan harus menjawab kebutuhan warga,” ujar Zulkifli.
Sejumlah usulan juga mengemuka. Bidan desa mengajukan tambahan makanan bergizi untuk balita serta susu bagi ibu menyusui.
Kader posyandu meminta kenaikan honor dan fasilitas kursi roda bagi pasien, sementara guru PAUD mengusulkan pembangunan pagar sekolah serta akses jalan.
Dari kelompok PKK, permintaan difokuskan pada pelatihan keterampilan seperti tata boga dan menjahit bagi anggotanya.
Musdes ditutup dengan harapan seluruh program dapat dirumuskan menjadi RKPDes 2026 yang realistis dan berdampak langsung bagi masyarakat. **