OGAN ILIR, TRIBUNEPOS.COM – Pagi itu, di halaman Kantor Camat Tanjung Batu, terik matahari tidak menghalangi semangat para anggota Paskibraka yang bersiap untuk menjalankan tugas mulia mereka—mengibarkan Sang Saka Merah Putih.
Di antara barisan yang tegap berdiri, terlihat sosok Ninda Ariestia, seorang siswi kelas XI dari SMA Negeri 1 Tanjung Batu. Dengan langkah yang mantap dan penuh percaya diri, Ninda mengambil tempatnya di tengah lapangan, menjadi pusat perhatian seluruh hadirin yang hadir.
Ninda Ariestia bukanlah siswi biasa. Ia adalah putri sulung dari pasangan Munzili dan Sutina, warga Desa Tanjung Pinang, sebuah desa kecil yang terletak di wilayah Kecamatan Tanjung Batu.
Sebagai anak sulung, Ninda selalu diharapkan menjadi panutan bagi adik-adiknya, dan kali ini, ia membuktikan bahwa harapan tersebut bukanlah sesuatu yang berlebihan.
![](https://tribunepos.umbaran.com/wp-content/uploads/2024/08/IMG-20240818-WA0015.jpg)
Perjalanan Ninda untuk menjadi anggota Paskibraka tingkat kecamatan tidaklah mudah. Sejak awal tahun ajaran, ia telah melalui serangkaian seleksi yang ketat, bersaing dengan puluhan siswa lain dari berbagai sekolah di kecamatan ini.
Seleksi tersebut bukan hanya menguji kemampuan fisik, tetapi juga kedisiplinan, kepemimpinan, dan rasa tanggung jawab—nilai-nilai yang harus dimiliki oleh setiap anggota Paskibraka.
Menjadi anggota Paskibraka adalah impiannya. Ia ingin membuat orang tua saya bangga, terutama ayah dan ibu yang selalu mendukung saya dalam setiap langkah.
Munziri dan Sutinah, kedua orang tua Ninda, tampak berdiri di antara kerumunan penonton, menyaksikan dengan bangga saat putri mereka mengibarkan bendera.
Air mata haru hampir menetes di pipi Sutina ketika bendera merah putih berkibar dengan gagah di tiang tertinggi, seiring dengan lantunan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
![](https://tribunepos.umbaran.com/wp-content/uploads/2024/08/FB_IMG_1723983061428.jpg)
Desa Tanjung Pinang, yang selama ini dikenal sebagai desa kecil yang tenang, kini memiliki kebanggaan tersendiri.
Ninda Ariestia menjadi representasi dari semangat dan potensi besar yang dimiliki oleh generasi muda di desa tersebut.
Keberhasilan Ninda tidak hanya membanggakan keluarganya, tetapi juga menginspirasi anak-anak muda lainnya di desa itu untuk bermimpi dan berjuang mewujudkan impian mereka.
Menjadi anggota Paskibraka bukan hanya soal kebanggaan pribadi bagi Ninda. Lebih dari itu, ia merasa memiliki tanggung jawab untuk membawa nama baik desanya dan membuktikan bahwa anak-anak dari desa kecil seperti Tanjung Pinang juga mampu bersaing di tingkat yang lebih tinggi.
Ketika upacara pengibaran bendera selesai, Ninda dan rekan-rekan Paskibraka lainnya mendapatkan apresiasi dari para pejabat kecamatan, para guru, serta masyarakat yang hadir. Mereka telah berhasil menjalankan tugas yang mulia dengan sempurna.
Kini, Ninda Ariestia tidak hanya dikenal sebagai siswa SMA Negeri 1 Tanjung Batu, tetapi juga sebagai sosok yang menginspirasi. Ia telah membuktikan bahwa dengan tekad yang kuat, dukungan keluarga, dan kerja keras, impian apapun bisa dicapai.
Hari itu, di bawah langit biru Tanjung Batu, bendera merah putih berkibar dengan gagah. Bersamanya, berkibar juga harapan dan impian Ninda Ariestia, putri Desa Tanjung Pinang, yang siap terbang lebih tinggi lagi di masa depan. (*)