Laporan Jurnalis: Tri Andini Firdanti/ Tribunepos Ogan Ilir
OGAN ILIR, TRIBUNEPOS – Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir terus berupaya menghidupkan budaya literasi di tengah masyarakat. Gedung perpustakaan sudah berdiri megah, buku-buku dan komputer tersedia, layanan digital pun disiapkan. Namun, antusiasme warga memanfaatkannya masih jauh dari harapan.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan melalui Kepala Bidang Perpustakaan, Ebta Desti Natalia, mengingatkan bahwa pembangunan fasilitas hanyalah satu sisi dari pekerjaan besar membangun literasi.
Menurut Ebta, pemerintah daerah telah berupaya memperluas akses masyarakat terhadap sumber bacaan. Gedung perpustakaan dibangun, rak-rak buku dilengkapi, komputer dan layanan digital disediakan.
“Fasilitas itu kini bisa ditemui bukan hanya di perpustakaan daerah, tetapi juga di sekolah, rumah sakit, hingga kantor pemerintahan,” katanya saat dijumpai Tribunepos.
Namun, ia mengingatkan, semua infrastruktur itu tak akan berarti tanpa partisipasi aktif masyarakat.
“Kesadaran membaca harus ditumbuhkan. Jangan hanya terpaku pada gawai, tapi sempatkan diri membuka buku yang ada di perpustakaan,” ujar Ebta.
Upaya literasi ini sudah digulirkan beberapa tahun terakhir. Pemerintah berharap, ke depan, warga Ogan Ilir bukan sekadar memiliki fasilitas membaca, melainkan juga membangun kebiasaan untuk menggunakannya.
“Literasi bukan sekadar program, tapi investasi jangka panjang. Jika budaya membaca tumbuh, kualitas hidup masyarakat juga akan meningkat,” ujar Ebta menutup perbincangan.
**
