Scroll untuk baca artikel
BeritaGolkarNasionalPilkadaPolitikSumsel

Pengunduran Airlangga Hartarto, Apa Dampaknya pada Dukungan Golkar ke Mawardi-Anita Berubah? Ini Analisanya!

×

Pengunduran Airlangga Hartarto, Apa Dampaknya pada Dukungan Golkar ke Mawardi-Anita Berubah? Ini Analisanya!

Sebarkan artikel ini
Mawardi-Anita. (Dok. Tribunepos.umbaran.com/ Foto: Ist)

PALEMBANG, TRIBUNEPOS.COM – Pengunduran diri Airlangga Hartarto dari posisi Ketua Umum Partai Golkar mengejutkan banyak pihak, terutama di kalangan pengurus daerah, termasuk di Golkar Sumsel.

Langkah ini menimbulkan pertanyaan tentang stabilitas dukungan Golkar pada pasangan calon kepala daerah, termasuk RA Anita Noeringhati dan Mawardi Yahya yang dikabarkan mendapat sokongan kuat dari partai berlambang pohon beringin tersebut.

Meski demikian, Anita Noeringhati, Ketua Harian Partai Golkar Sumatera Selatan, mencoba meredakan kekhawatiran itu. Anita menegaskan bahwa pihaknya belum menerima arahan lebih lanjut dari pusat terkait pengunduran diri Ketum Airlangga.

“Kami masih menunggu instruksi resmi dari pengurus pusat mengenai langkah selanjutnya,” ujar Anita.

Ia menambahkan bahwa perubahan di tingkat pusat tak serta-merta mempengaruhi dukungan yang sudah diberikan pada pasangan calon di daerah.

Namun, pengamat politik lokal menilai situasi ini bisa juga berdampak pada peta politik dukungan partai ke para calon kepala daerah, termasuk ke pasangan Mawardi Yahya dan Anita.

“Karena dukungan itu belum final dan mengikat sampai ke syarat dukungan sah pencalonan diserahkan ke KPU, partai masih bisa merubah” ujar Yan Anwar pengamat lokal, Ahad (11/8/24).

Menurutnya, tidak menutup kemungkinan arah dukungan Golkar bisa dapat berubah seiring dinamika politik yang terjadi di tingkat pusat.

Lebih lanjut, pengamat tersebut juga menyoroti kabar adanya hubungan kurang harmonis antara Anita dan Kahar Muzakir, politisi senior Golkar.

Kahar sendiri menjabat sebagai Ketua OKK DPP Partai Golkar atau orang nomor tiga di Golkar pusat, dinilai punya pengaruh kuat.

Kondisi ini bisa mempengaruhi situasi politik dukungan selanjutnya. Secara semuanya belum final, sampai pendaftaran dilakukan pada 27 Agustus mendatang, dan syarat dukungan B1-KWK partai paling lama 29 Agustus harus diserahkan ke KPU.

“Masyarakat bertanya apakah hubungan Anita dengan Kahar Muzakir sudah membaik? Terdengar kabar hubungan keduanya kurang harmonis karena adanya luka lama. Kita doakan semuanya yang terbaik,” ungkapnya.

Dalam kondisi seperti ini, pengunduran diri Airlangga bisa menjadi katalis yang memperburuk atau justru memperbaiki situasi internal partai Golkar.

Namun, untuk sementara, Ketua Harian Golkar Sumsel itu tetap bersikukuh bahwa dukungan kepada pasangan calon di daerah tidak akan terpengaruh oleh pergantian kepemimpinan di pusat.

“Keputusan mengenai dukungan Pilkada bukan semata-mata ditentukan oleh Ketua Umum, tetapi oleh tim Pilkada yang terdiri dari beberapa Wakil Ketua dan pengurus lainnya,” jelas Anita, mencoba menegaskan bahwa mekanisme partai tetap berjalan sesuai aturan yang ada.

Airlangga Hartarto secara mendadak mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar melalui video yang disampaikan pada Minggu, 11 Agustus 2024.

Hingga kini, alasan pasti di balik pengunduran dirinya belum sepenuhnya terungkap, namun dinamika politik di dalam tubuh Golkar diperkirakan akan terus memanas. (*)

 

Jadilah bagian dari perjuangan Tribunepos, bangun Indonesia dengan Literasi!