Scroll untuk baca artikel
BeritaBerita UtamaDesaNasionalOgan IlirSumselViral

Supir Bentor di Sakatiga Seberang Keluhkan Sulitnya Lapangan Pekerjaan, Satu dari Banyak Keluhan Warga Ogan Ilir

×

Supir Bentor di Sakatiga Seberang Keluhkan Sulitnya Lapangan Pekerjaan, Satu dari Banyak Keluhan Warga Ogan Ilir

Sebarkan artikel ini
Arif, 45 tahun, warga Dusun II Desa Sakatiga Seberang, setiap hari menggantungkan hidupnya dari becak motor (bentor) yang ia kemudikan. Dari pekerjaannya itu, ia hanya mampu membawa pulang uang sekitar Rp50 ribu hingga Rp60 ribu per hari. Dengan penghasilan pas-pasan, Arif menanggung kebutuhan tiga anaknya. Istrinya kini menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Malaysia. (Foto: Fadila/ Tribunepos)
Laporan: Fadila Sangkut | Jurnalis Magang Tribunepos

OGAN ILIR, TRIBUNEPOS Arif, 45 tahun, warga Dusun II Desa Sakatiga Seberang, setiap hari menggantungkan hidupnya dari becak motor (bentor) yang ia kemudikan. Dari pekerjaannya itu, ia hanya mampu membawa pulang uang sekitar Rp50 ribu hingga Rp60 ribu per hari.

Dengan penghasilan pas-pasan, Arif menanggung kebutuhan tiga anaknya. Istrinya kini menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Malaysia.

“Semakin susah cari penumpang sekarang. Banyak bentor lain, ditambah lagi ojek online makin ramai di Indralaya,” kata Arif saat ditemui Tribunepos, Sabtu (23/8/25) sore.

Di bawah terik matahari, Arif mengaku kerap menghabiskan waktu berjam-jam menunggu penumpang. Kondisi itu membuatnya resah lantaran biaya hidup terus meningkat, sementara penghasilannya stagnan.

Sebagai kepala keluarga, ia berharap adanya lapangan pekerjaan yang lebih layak.

“Kalau ada kerjaan tetap, mungkin bisa lebih menjamin anak-anak,” ujarnya.

Arif adalah satu dari banyak warga Ogan Ilir yang berjuang di tengah himpitan hidup dan terbatasnya peluang ekonomi.

Suara keluhan Arif mencerminkan keresahan masyarakat kecil yang kian terpinggirkan oleh derasnya persaingan kerja dan masuknya moda transportasi modern.

Dalam situasi semacam ini, pemerintah daerah dan pemimpin yang inovatif dituntut hadir tidak hanya dengan janji, melainkan lewat kebijakan nyata, program padat karya, serta pembukaan lapangan kerja yang berkelanjutan.

Sosok pemimpin seperti Kang Dedi Mulyadi (KDM) bisa dijadikan contoh dan ditiru bagi kepala daerah di Ogan Ilir, agar kerja nyata dan kepedulian pemimpinnya terhadap rakyat kecil benar-benar dirasakan. **