Oleh: Tribunepos.com
TRIBUNEPOS.COM – Komodo, salah satu kadal terbesar di dunia, hanya dapat ditemukan di Indonesia, tepatnya di beberapa pulau di Nusa Tenggara Timur (NTT) seperti Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Padar, dan Pulau Gili Motang.
Hewan prasejarah ini telah menghuni kepulauan tersebut selama berjuta-juta tahun dan terus berkembang hingga saat ini.
Meski populasi komodo terbilang stabil, dengan sekitar 3.150 ekor tercatat pada tahun 2022, keberadaan mereka di Indonesia tetap menjadi misteri tersendiri.
Salah satu alasan komodo hanya ditemukan di Indonesia adalah sifat alami mereka yang dikenal sebagai homebodies alias hewan rumahan. Sifat ini membuat mereka cenderung menetap di satu wilayah dan tidak berpindah-pindah.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Proceedings of the Royal Society mengungkapkan bahwa meskipun komodo memiliki kemampuan untuk berpindah tempat dan berenang antar pulau, mereka memilih untuk tetap tinggal di habitat aslinya.
Penelitian selama 10 tahun di empat pulau yang menjadi rumah komodo juga menunjukkan bahwa mereka jarang meninggalkan tempat kelahirannya.
Keberadaan komodo yang menetap di satu wilayah memberikan mereka keuntungan dalam berburu.
Mereka memiliki insting yang kuat dan tahu cara tepat untuk menemukan mangsa di sekitar habitatnya.
Selain itu, dengan menetap, komodo juga menciptakan stabilitas dan tidak perlu beradaptasi dengan lingkungan baru.
Para peneliti pernah melakukan dua eksperimen untuk menguji kemampuan berpindah komodo.
Dalam eksperimen pertama, tujuh komodo dipindahkan sejauh 22 km dari wilayah asal mereka di pulau yang sama.
Dalam eksperimen kedua, komodo dipindahkan ke pulau lain yang berjarak 1,6 km dan harus menyeberang lautan.
Menariknya, semua komodo berhasil kembali ke tempat asal mereka dalam waktu empat bulan, menunjukkan bahwa komodo sebenarnya mampu menempuh perjalanan jauh meski lebih memilih menetap.
Jejak Asal Usul Komodo
Komodo (Varanus Komodoensis) sebenarnya adalah salah satu peninggalan dari populasi kadal raksasa yang dahulu menghuni daratan Australia dan Indonesia.
Fosil reptil yang mirip dengan komodo telah ditemukan di daerah tersebut, termasuk reptil raksasa sepanjang tujuh meter yang dikenal sebagai Varanus Priscus atau Megalania, kadal terbesar di dunia.
Reptil-reptil ini mulai punah pada masa Pleistosen ketika manusia mulai memburu mereka. Namun, komodo berhasil bertahan karena habitat mereka yang relatif terpencil di pulau-pulau kecil di NTT.
Sementara itu, kerabat komodo lainnya yang tinggal di wilayah yang lebih mudah dijangkau manusia, seperti Varanus Giganteus di Australia dan Varanus Prasinus di Fiji, telah punah.
Komodo diperkirakan mulai berdiversifikasi setidaknya empat juta tahun yang lalu di Australia.
Saat permukaan air laut turun, Australia bergeser lebih dekat ke Asia Tenggara, dan komodo menyebar ke utara, tepatnya ke Indonesia.
Ketika permukaan air laut kembali naik, pulau-pulau kecil di NTT menjadi tempat tinggal komodo hingga saat ini.
Fakta Unik dan Aneh Komodo
Tahukah Anda bahwa komodo sebenarnya memiliki racun yang sekelas dengan ular berbisa? Racun ini terdapat di air liurnya, yang sangat mematikan.
Jika mangsa terkena gigitan komodo, mereka akan mengalami pendarahan hebat dan hipotermia, kondisi di mana suhu tubuh turun drastis. Kedua efek ini akan membuat korban tidak bisa bergerak dan membeku di tempat.
Bahkan ada video yang menunjukkan bagaimana air liur komodo dapat mengubah daging segar menjadi busuk dalam waktu singkat.
Daging yang terinfeksi air liur komodo akan berubah warna menjadi kecokelatan dan hancur, menunjukkan betapa kuatnya racun yang terkandung di dalamnya.
Komodo, sang predator purba, akan terus menjadi ikon Indonesia yang unik dan memukau dunia. Dengan habitat yang masih terjaga di NTT, komodo tetap menjadi salah satu harta karun alam yang harus dilestarikan. (*)
Jadilah bagian dari perjuangan Tribunepos, bangun Indonesia dengan Literasi!