Scroll untuk baca artikel
BatamBeritaKepriKesehatanLingkungan HidupNasionalSosial

Untuk Batam Lebih Bersih, Warga Tiban Mentarao Belajar Pilah Sampah dari DLH dan Unrika

×

Untuk Batam Lebih Bersih, Warga Tiban Mentarao Belajar Pilah Sampah dari DLH dan Unrika

Sebarkan artikel ini
Camat Sekupang, Penyuluh, Dosen Unrika, Ketua RW dan Ketua RT serta peserta sosialisasi pilah sampah Perumahan Bida KSB Blok H, Tiban Mentarao, Kamis (18/9/25). (Foto: Tribunepos)
Laporan Jurnalis: Am Mursalim/ Tribunepos Batam

BATAM, TRIBUNEPOS – Deretan kursi tersusun rapi di lapangan fasum Perumahan Bida KSB Blok H, Tiban Mentarao, Kamis (18/9/25) siang itu.

Ibu-ibu PKK, anggota BKMT, hingga tokoh masyarakat tampak duduk berjejer sambil sesekali bercakap pelan.

Di hadapan mereka, beberapa mahasiswa berseragam KKN Universitas Riau Kepulauan (Unrika) menyiapkan alat bantu presentasi.

Hari itu, mereka bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam menggelar sosialisasi pemilahan sampah rumah tangga.

Bagi sebagian warga, acara ini menjadi pengalaman pertama belajar langsung tentang cara memilah sampah organik dan nonorganik.

“Selama ini kami buang saja campur, ternyata bisa diolah dan punya nilai jual,” kata Sri, salah seorang ibu rumah tangga yang antusias mencatat penjelasan penyuluh DLH, Ayu Dwi Kuntari.

Ayu menjelaskan, Batam setiap harinya menghasilkan sekitar 1.200 ton sampah.

Sebagian besar langsung dibawa ke tempat pembuangan akhir, tanpa dipilah.

Padahal, jika warga mulai memilah sejak dari dapur rumah, banyak yang bisa dimanfaatkan kembali—mulai dari kompos hingga produk daur ulang.

“Pilah sampah bukan sekadar menjaga lingkungan tetap bersih, tapi juga bisa menambah penghasilan,” ujarnya.
DLH Batam dan Mahasiswa Unrika Gelar Sosialisasi Pilah Sampah di Tiban Mentarao. (Foto: Tribunepos)

Suasana semakin hidup ketika mahasiswa KKN mengajak warga mencoba memilah sampah langsung dari contoh yang mereka bawa.

Gelak tawa terdengar saat seorang warga keliru menaruh botol plastik di wadah organik.

“Oh, salah ya? Baru tahu saya,” ucapnya disambut tepuk tangan peserta lain.

Sertifikat penghargaan. (Foto: Tribunepos)

Sekretaris DLH Batam, Taufik, menegaskan bahwa program ini bagian dari upaya mengejar target pengurangan sampah 30 persen.

“Saat ini baru 17,52 persen. Tanpa peran masyarakat, target itu sulit tercapai. Karena itu kami datang langsung ke warga,” katanya.

Kehadiran mahasiswa Unrika dalam kegiatan ini pun memberi warna berbeda. Dosen pembimbing lapangan, Intan Juniarti, menyebut mahasiswa KKN tak hanya menggelar sosialisasi, tapi juga menjalankan berbagai program lain seperti kebun warga, pendidikan TPA, hingga pelatihan pertolongan pertama.

“Warga antusias, bahkan meminta kegiatan ini diperbanyak,” ujarnya.

Menjelang sore, acara ditutup dan warga pun pulang membawa lembar panduan pilah sampah. Di wajah mereka tampak senyum dan semangat baru.

“Mulai besok, kami coba pilah dari rumah,” kata ibu dua anak yang sehari-hari mengurus warung kecil di lingkungannya.

Dari halaman sederhana di Tiban Mentarao, sebuah langkah kecil diambil. Bukan sekadar memilah sampah, tapi juga menumbuhkan harapan akan Batam yang lebih bersih dan sehat di masa depan. **