Scroll untuk baca artikel
BeritaOgan IlirPilkadaPolitikSumsel

Ustadz Afriadi Lc: Membela Kotak Kosong di Pilkada Ogan Ilir sama dengan Membela Palestina, Ini Jihad Politik Rakyat!

×

Ustadz Afriadi Lc: Membela Kotak Kosong di Pilkada Ogan Ilir sama dengan Membela Palestina, Ini Jihad Politik Rakyat!

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi jihad politik memenangkan kotak kosong. (Dok. Tribunepos.umbaran.com)
“Ogan Ilir tanah nenek moyang kami dengan perlawanan terbatas, ibarat kami tetap tidak meninggalkan perjuangan mendukung perebutan tanah Palestina. Semangat Hamas menjadi inspirasi perjuangan kotak kosong sebagai bentuk jihad politik kami sebagai putra asli Ogan Ilir” – Ustadz Afriadi LC atau akrab disapa Ustadz Afek –

OGAN ILIR, TRIBUNEPOS.COM – Di tengah hiruk-pikuk persiapan Pilkada Ogan Ilir 2024, seorang ulama muda kharismatik muncul sebagai penggerak baru.

Ustadz Afriadi Lc, yang akrab disapa Ustadz Afek, secara terbuka mengarahkan pandangannya pada perjuangan yang tak biasa: mendukung dan mengajak memenangkan kotak kosong melawan pasangan petahana Panca-Ardani.

Dalam beberapa forum diskusi di Ogan Ilir, Ustadz Afek berbicara lantang, menyamakan perjuangan mendukung kotak kosong dengan semangat perjuangan Palestina.

“Ini bukan sekadar politik, ini perjuangan. Membela kotak kosong sama halnya dengan kita membela Palestina. Keduanya adalah bentuk perlawanan,” ucapnya dalam salah satu diskusi yang dihadiri oleh para aktivis dan masyarakat pendukung kotak kosong dari berbagai pelosok Kecamatan di Meranjat, Ogan Ilir, Ahad, 8 Agustus 2024.

Sebagai seorang ulama muda yang dikenal memiliki pandangan tajam terhadap isu-isu sosial dan politik, pernyataan Ustadz Afek memicu gelombang dukungan dari kalangan masyarakat yang merasa terpinggirkan oleh para elite politik dan rezim penguasa.

Mereka yang hadir mendengarkan dengan khidmat, lalu serentak memberikan tepuk tangan.

Di mata Ustadz Afek, kemenangan kotak kosong di Pilkada Ogan Ilir bukan sekadar pilihan alternatif.

Ini adalah simbol jihad perlawanan politik terhadap sistem demokrasi di Ogan Ilir yang dinilainya cacat dan tidak sehat, serta dianggap tidak lagi berpihak kepada pilihan rakyat kecil.

Masyarakat disodorkan dengan tidak adanya pilihan lain.

Ustadz Afriadi LC atau akrab disapa Ustadz Afek. (Dok. Tribunepos.umbaran.com)

Bagi Ustadz Afek, perjuangan ini serupa dengan pembelaan atas hak-hak bangsa Palestina, yang berjuang melawan penindasan dan ketidakadilan global.

“Palestina melawan penjajahan, kotak kosong melawan kepemimpinan para elit politik yang dianggap tidak lagi banyak membawa keinginan masyarakat, tapi keinginan dan kepentingan para elit politik di Ogan Ilir,” tuturnya dengan semangat yang tak pudar.

Tidak sedikit yang menilai bahwa retorika Ustadz Afek ini telah berhasil membangkitkan kembali gairah politik yang selama ini meredup di Ogan Ilir.

Gelombang dukungan untuk kotak kosong semakin menguat, terutama di kalangan pemilih muda dan mereka yang merasa tak puas dengan kandidat yang ada.

“Ini bukan sekadar memilih siapa pemimpin daerah, tapi memilih untuk tidak tunduk pada ketidakadilan pilihan,” ungkap Herman, seorang aktivis yang mengaku mulai aktif terlibat dalam gerakan dukungan kotak kosong sejak mengikuti diskusi Ustadz Afek.

Meski begitu, langkah Ustadz Afek ini tak luput dari kritik. Beberapa pihak menilai perbandingan antara perjuangan Palestina dan Pilkada terlalu berlebihan.

Namun, bagi para pengikut setianya, narasi tersebut justru menjadi sumber inspirasi. Mereka melihat perjuangan kotak kosong sebagai bentuk jihad politik, sebuah upaya untuk menegakkan keadilan dan kebenaran.

Semangkin hari, pengaruh pemikiran Ustadz Afek untuk membela dan memenangkan kotak kosong di Pilkada Ogan Ilir 2024 ini tampak semakin kuat.

Diskusi dan kampanye-kampanye kecil yang ia lakukan di beberapa desa berhasil menggerakkan banyak hati masyarakat terutama kaum muda dan masyarakat miskin.

Dukungan terhadap kotak kosong tidak lagi dipandang sebelah mata—ia kini menjadi kekuatan nyata yang mampu mengguncang tatanan politik Ogan Ilir.

Di akhir salah satu diskusi politiknya, Ustadz Afek berkata lantang, “Jika kita berjuang untuk Palestina, kita juga harus berjuang untuk kotak kosong. Karena keduanya adalah perjuangan melawan ketidakadilan.” Kalimat itu, bagi banyak orang, adalah bentuk panggilan untuk bertindak.

Seperti Palestina yang bertahan meski terus dihadang, kotak kosong di Ogan Ilir, di bawah bimbingan Ustadz Afek, kini bergerak maju.

Perjuangan ini tak lagi hanya soal politik lokal, tapi soal jihad politik mempertahankan martabat dan keadilan yang lebih luas.

“Ogan Ilir tanah nenek moyang kami dengan perlawanan terbatas kami tetap tidak meninggalkan perjuangan mendukung perebutan tanah Palestina.

Semangat Hamas menjadi inspirasi perjuangan kotak kosong sebagai bentuk jihad politik kami sebagai putra asli Ogan Ilir”.

***