Scroll untuk baca artikel
BeritaNasionalOgan IlirPendidikanSekolahSumsel

Wisata Baca di Kebun, Menggabungkan Alam dan Literasi di Ogan Ilir

×

Wisata Baca di Kebun, Menggabungkan Alam dan Literasi di Ogan Ilir

Sebarkan artikel ini
Perpustakaan keliling dari Dinas Perpustakaan Kabupaten Ogan Ilir. (Foto: Tribunepos)
Laporan Jurnalis: Tri Andini Firdanti/ Tribunepos Ogan Ilir

OGAN ILIR, TRIBUNEPOS — Pagi itu, matahari baru saja menembus pepohonan di sebuah kebun desa. Di bawah rindang daun, anak-anak dan orang dewasa duduk bersila sambil membuka buku. Di sisi lain, mobil berwarna cerah berhenti, membawa ratusan koleksi bacaan.

Suasana ini bukan sekadar taman baca biasa—ini adalah WISBU (Wisata Baca Kebun), inovasi perpustakaan keliling dari Dinas Perpustakaan Kabupaten Ogan Ilir.

Program ini lahir dari ide sederhana, mengajak masyarakat membaca sambil menikmati alam.

“Literasi tidak harus di ruang tertutup. Kami ingin anak-anak dan masyarakat dewasa bisa merasakan pengalaman membaca yang menyenangkan, dekat dengan alam,” ujar Ebta Desti Natalia, Kepala Bidang Perpustakaan kepada Tribunepos, Jumat (26/09/25).
Perpustakaan keliling dari Dinas Perpustakaan Kabupaten Ogan Ilir. (Foto: Tribunepos)

Setiap pagi dan sore, mobil perpustakaan keliling membawa koleksi buku ke desa-desa, kawasan kebun, hingga lokasi wisata alam.

Di sana, pengunjung bisa memilih buku dari rak yang rapi, duduk di tikar atau bangku taman, dan membenamkan diri dalam dunia cerita, sains, hingga pengetahuan lokal.

Bagi anak-anak, pengalaman membaca di bawah pepohonan memberi sensasi berbeda. Mereka bisa belajar sambil mendengar kicau burung, merasakan angin sepoi, dan sesekali menatap ke taman bunga.

Orang tua juga ikut serta, membaca atau mendampingi anak-anak, membuat suasana semakin hangat.

“Inovasi ini ingin menumbuhkan budaya baca sekaligus memberi pengalaman baru. Literasi jadi menyenangkan, tidak membosankan, dan dekat dengan kehidupan sehari-hari,” tambah Ebta.

Program WISBU menjadi bukti bahwa perpustakaan tidak harus statis. Dengan kreativitas, buku bisa “menyusul” pembaca ke mana saja, bahkan ke tengah kebun.

Di Ogan Ilir, membaca kini tidak hanya soal pengetahuan, tapi juga pengalaman—menghirup udara segar sambil membolak-balik halaman, belajar dari alam sekaligus dari buku. **