Scroll untuk baca artikel
BeritaInternasional

Hizbullah Resmi Umumkan Perang Terbuka dengan Israel

×

Hizbullah Resmi Umumkan Perang Terbuka dengan Israel

Sebarkan artikel ini
Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah. (Dok. Ist)

TRIBUNEPOS.COM – Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, kemarin mengumumkan bahwa perlawanan Lebanon tidak lagi hanya menjadi “front pendukung” dalam perang melawan Israel.

Dalam pernyataan yang disampaikan pada Kamis (1/8/24), Nasrallah menegaskan bahwa respons terhadap pembunuhan komandan tertinggi, Fuad Shukr, Selasa lalu “sudah menjadi kesimpulan yang pasti”.

“Kita sudah melewati tahap menjadi ‘front pendukung’; kita sekarang berada dalam pertempuran terbuka melawan musuh Israel di semua perbatasan – kita telah memasuki tahap baru,” kata Nasrallah, seperti dilansir The Cradle.

Menurut Nasrallah, musuh dan pendukungnya harus bersiap menghadapi balasan tak terelakkan dari Hizbullah.

“Tidak ada diskusi atau perdebatan, dan di antara kita hanya ada siang, malam, dan medan perang,” tambahnya.

Nasrallah juga menuding serangan terhadap Dahye sebagai bagian dari perang AS-Israel di wilayah tersebut dan menegaskan bahwa tidak akan ada solusi kecuali menghentikan agresi di Gaza.

“Musuh tidak tahu dari mana respons kami akan datang, apakah dari utara atau selatan Palestina, dan apakah itu akan terpisah atau serentak dengan sisa Poros Perlawanan. Kami akan memberikan respons nyata dan praktis – tidak akan menjadi respons simbolis atau formalitas.”

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Nasrallah mengingatkan Israel bahwa mereka akan menghadapi konsekuensi serius.

“Anda (Israel) akan banyak menangis karena Anda tidak tahu garis merah mana yang telah Anda lewati,” katanya, berbicara dalam prosesi pemakaman Shukr yang tewas dalam serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut awal pekan tadi.

Nasrallah juga menolak klaim Israel bahwa Shukr berada di balik serangan yang menewaskan 12 warga sipil selama akhir pekan di Dataran Tinggi Golan, dengan menyatakan bahwa insiden tersebut disebabkan oleh rudal Iron Dome Israel.

“Kami memiliki cukup keberanian untuk mengakui jika [insiden Majdal Shams] adalah kesalahan kami,” tegas Nasrallah.

Dia juga menyinggung pembunuhan kepala politbiro Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran, dengan mengatakan bahwa Iran menganggap pembunuhan Haniyeh sebagai serangan terhadap keamanan dan kedaulatan nasionalnya.

“Apakah [Israel] benar-benar membayangkan mereka akan membunuh Ismail Haniyeh di Teheran dan Iran akan bungkam?” ujarnya.

Nasrallah mengakhiri pidatonya dengan menegaskan bahwa seluruh komponen Hizbullah, termasuk komandan, pejuang, wanita, dan anak-anak, siap untuk menjadi syahid.

“Kami bersatu dalam pengorbanan – inilah realitas perlawanan, dan inilah jalan kita hingga hari akhir,” pungkasnya. (*)