Scroll untuk baca artikel
BeritaEkonomiOgan Ilir

Kisah Reza, Memilih Hidup dari Menjual Es Tebu di Tanjung Senai

×

Kisah Reza, Memilih Hidup dari Menjual Es Tebu di Tanjung Senai

Sebarkan artikel ini
Reza (45) pedagang es tebu di Persimpangan Tanjung Senai, Indralaya, Ogan Ilir. (Foto: Komaria/ Tribunepos)
Laporan: Komaria/ Jurnalis Magang Tribunepos

OGAN ILIR, TRIBUNEPOS Menjelang sore, suasana perkantoran Tanjung Senai mulai sepi. Para pedagang di sekitar area itu berkemas untuk pulang. Di sudut jalan, Reza, 45 tahun, masih setia menunggu pembeli terakhir es tebu racikannya, Rabu, 20 Agustus 2025 pukul 17.15 WIB.

Reza mulai berjualan es tebu di kawasan ini sejak empat bulan lalu. Baginya, memilih menjajakan minuman segar dari tebu lebih praktis dibanding jenis minuman atau makanan lain.

“Mudah dijual, tidak ribet, dan orang cepat mencari yang segar,” katanya kepada Tribunepos.

Untuk menjaga langganannya, Reza mengutamakan kualitas. Ia hanya memilih tebu yang manis agar rasa tetap konsisten.

“Kalau tebu manis, pembeli pasti ingat dan balik lagi,” ujarnya.

Dari berjualan di kawasan perkantoran, ia bisa mengantongi pendapatan minimal Rp100 ribu per hari.

Namun, pemasukan bisa berlipat ganda bila ada acara besar. Saat momen wisuda, misalnya, Reza mampu meraup omzet hingga Rp300 ribu dalam sekali jualan.

“Kalau ada acara, orang lebih banyak beli. Sekali tarik, bisa tiga kali lipat dari biasanya,” katanya.

Sore itu, satu demi satu pedagang mulai menutup lapak. Reza pun bersiap berkemas, menutup hari dengan sisa tebu yang akan ia simpan untuk esok. **