Scroll untuk baca artikel
BeritaDesaOgan IlirSumsel

Bertahan dengan Daun Rumbia, Rina Jaga Warisan Atap Tradisional di Ogan Ilir

×

Bertahan dengan Daun Rumbia, Rina Jaga Warisan Atap Tradisional di Ogan Ilir

Sebarkan artikel ini
Rina, seorang ibu rumah tangga di Desa Sakatiga Seberang, Ogan Ilir, memilih tetap setia pada kerajinan atap tradisional berbahan daun rumbia. (Foto: Reci/ Tribunepos) 
Laporan: Recita/ Jurnalis Magang Tribunepos

OGAN ILIR, TRIBUNEPOS Di tengah gempuran material modern, Rina, seorang ibu rumah tangga di Desa Sakatiga Seberang, Ogan Ilir, memilih tetap setia pada kerajinan atap tradisional berbahan daun rumbia.

Siang itu, ia tampak sibuk menjemur daun yang sudah dipetik untuk kemudian dianyam menjadi lembaran atap.

Sudah sepuluh tahun Rina menekuni pekerjaan ini. Setiap helai atap dijual seharga Rp2.500. Dalam sepekan, ia mengeluarkan modal sekitar Rp1 juta untuk membeli bahan baku.

“Kalau ditekuni, hasilnya bisa membantu kebutuhan rumah tangga. Yang penting tetap semangat melestarikan warisan ini,” kata Rina kepada Tribunepos, Senin (25/8/25).

Kerajinan atap daun rumbia bukan sekadar mata pencaharian. Bagi sebagian warga, ini adalah bagian dari identitas budaya yang diwariskan turun-temurun.

Atap rumbia diyakini ramah lingkungan, tahan panas, dan masih banyak dipakai pada rumah tradisional maupun pondok kebun.

Meski begitu, persaingan dengan bahan bangunan modern membuat permintaan kian menyusut. Rina berharap pemerintah daerah memberi perhatian lebih agar pengrajin tradisional tetap bertahan.

“Kalau ada pelatihan atau bantuan modal, kami bisa lebih berkembang,” ujarnya.

Tanpa dukungan serius, kerajinan ini dikhawatirkan akan tergerus zaman. **