Laporan Jurnalis: Komaria/ Tribunepos Ogan Ilir
OGAN ILIR, TRIBUNEPOS — Sejak ditetapkan sebagai sekolah negeri pada 1936, jauh sebelum Indonesia merdeka, SDN 04 Tanjung Batu berdiri sebagai saksi perjalanan panjang pendidikan dasar di Ogan Ilir (kala itu masih Ogan Komering Ilir).
Sekolah tua ini telah melahirkan banyak lulusan, sebagian di antaranya menempati posisi penting di pemerintahan.
Bangunan sekolah memang sederhana, tapi jejak sejarahnya tebal. Hampir satu abad lamanya, ia menjadi tempat pertama ribuan anak desa mengenal huruf, angka, dan cita-cita.
Banyak yang sudah jadi orang berhasil, bahkan tidak terhitung jumlahnya.
Kini, sekolah yang berdiri di Tanjung Batu itu menampung 153 murid dalam enam rombongan belajar, dibimbing 12 guru yang setia mengajar.
Fasilitas yang tersedia antara lain ruang kelas, perpustakaan, UKS, dan empat unit WC. Kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka terus dihidupkan untuk membentuk karakter siswa.
Namun, usia panjang tak membuat sekolah ini lepas dari keterbatasan. Beberapa sarana masih perlu dibenahi.

Zulfikar Arta, Plt Kepala Sekolah, mengaku terus mengajukan usulan perbaikan secara bertahap.
“Harapannya anak-anak semakin nyaman belajar, dan sekolah semakin maju,” katanya, Selasa (30/09/25).
Di sisi lain, SDN 04 Tanjung Batu mencoba menyesuaikan diri dengan perubahan zaman. Salah satu terobosan yang kini dijalankan adalah penggunaan grup WhatsApp sebagai sarana komunikasi resmi antara guru kelas dan wali murid.
Setiap kelas memiliki grup tersendiri. Melalui media ini, informasi akademik, pengumuman kegiatan, hingga kendala belajar bisa langsung dibahas. Orang tua pun didorong aktif memberi masukan.
“Komunikasi yang baik akan mempercepat kemajuan bersama,” ucap Zulfikar.
Hampir seabad berdiri, SDN 04 Tanjung Batu bukan sekadar sekolah dasar. Ia adalah institusi yang menghubungkan generasi, tempat anak-anak desa belajar, dan orang tua menaruh harapan.
Dari papan tulis kapur hingga percakapan digital di gawai, sekolah ini membuktikan diri tetap relevan dalam mengawal pendidikan dasar di Tanjung Batu. **