Laporan Jurnalis: Komaria Nzuri/ Tribunepos Ogan Ilir
OGAN ILIR, TRIBUNEPOS – Sejak 2015, Fahmi, guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) di SDN 15 Pemulutan, setia mendampingi siswa-siswinya berolahraga.
Dua kali sepekan, halaman sekolah berubah menjadi arena penuh tawa ketika Fahmi menghadirkan berbagai permainan tradisional seperti lari balok dan katekong.
Metode ini bukan tanpa alasan. Menurut Fahmi, pendekatan lewat permainan membuat anak-anak lebih antusias mengikuti pelajaran.
“Kalau olahraga hanya sebatas teori, mereka cepat bosan. Dengan permainan, semangat belajar mereka tumbuh,” ujarnya kepada Tribunepos, Kamis (02/10).
Pelajaran PJOK di SDN 15 Pemulutan terbagi menjadi tiga jam teori di kelas dan tiga jam praktik di lapangan.
Fahmi berusaha menyeimbangkan keduanya agar siswa tak hanya sehat fisik, tapi juga memahami konsep olahraga.
Ia pun berharap dukungan pemerintah untuk melengkapi fasilitas olahraga di sekolah.
“Anak-anak ini punya potensi besar. Kalau ada sarana yang memadai, mereka bisa berkembang lebih jauh,” katanya.
Fahmi juga mengajak masyarakat sekitar untuk ikut menjaga sekolah agar tetap menjadi ruang belajar yang nyaman.
Bagi Fahmi, olahraga bukan sekadar mata pelajaran, melainkan cara membentuk karakter disiplin, kebersamaan, dan semangat juang sejak dini. **