Scroll untuk baca artikel
BeritaOgan IlirPendidikanSekolahTeknologi

Guru SMPN 1 Kandis Menyapa Era Kecerdasan Artifisial, Dilatih Kuasai AI dan Koding

×

Guru SMPN 1 Kandis Menyapa Era Kecerdasan Artifisial, Dilatih Kuasai AI dan Koding

Sebarkan artikel ini
Peserta guru SMP Negeri 1 Kandis mengikuti kegiatan In House Training (IHT) bertema “Integrasi KKA dalam Pembelajaran Mendalam”, Kamis (22/10/2025). (Foto: Tribunepos)
Penulis: Tri Andini Firdanti/ Jurnalis Tribunepos

OGAN ILIR, TRIBUNEPOS – Langit Kamis pagi itu tampak cerah di Kecamatan Kandis. Di aula SMP Negeri 1 Kandis, suasana terasa berbeda dari biasanya. Tak ada suara riuh siswa seperti hari-hari biasa. Sebagai gantinya, deretan guru tampak serius menatap layar proyektor, sesekali mencatat, sesekali berdiskusi.

Mereka tengah mengikuti kegiatan In House Training (IHT) bertema “Integrasi KKA dalam Pembelajaran Mendalam”, Kamis (22/10/2025).

Kegiatan yang dimulai pukul 10.00 WIB itu menjadi langkah nyata sekolah dalam menghadapi tantangan zaman digital.

Kepala Sekolah Nirwan Yuliz Alsof, SAg, membuka kegiatan dengan semangat. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa guru harus menjadi pionir dalam adaptasi teknologi di dunia pendidikan.

“Kita tidak bisa menolak perubahan. Guru harus siap mengintegrasikan teknologi seperti Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA) dalam pembelajaran, agar siswa kita tak tertinggal di era digital,” ujar Nirwan di hadapan para peserta.

Sebagai narasumber, Agung Suliso, SPd, Pengawas Satuan Pendidikan, menjelaskan bagaimana KKA dapat diterapkan dalam pembelajaran mendalam. Ia mencontohkan penggunaan kecerdasan artifisial untuk analisis hasil belajar siswa dan pemetaan gaya belajar individu.

“KKA bukan untuk menggantikan peran guru, tapi membantu guru memahami siswa lebih cepat dan lebih akurat,” jelas Agung di sela sesi pelatihan.

Pelatihan berlangsung interaktif. Para guru tampak antusias berdiskusi dan mencoba simulasi penerapan KKA di kelas. Beberapa bahkan mengajukan pertanyaan seputar integrasi teknologi dengan kurikulum dan penilaian pembelajaran.

Ruang pelatihan yang biasanya menjadi tempat rapat kini berubah menjadi ruang ide dan semangat baru. Guru-guru dari berbagai mata pelajaran saling berbagi pandangan.

“Awalnya kami kira KKA itu rumit,” ujar salah satu guru peserta.
“Tapi setelah dijelaskan, ternyata bisa diterapkan sederhana—misalnya dengan aplikasi analisis tugas siswa.” tambahnya.

Kepala Sekolah Nirwan menilai kegiatan ini menjadi bagian penting dari upaya peningkatan kualitas pembelajaran di SMP Negeri 1 Kandis.

“Pelatihan ini bukan hanya soal teknologi, tapi tentang cara berpikir baru—bagaimana guru menjadi pembelajar sepanjang hayat,” katanya.

Dengan kegiatan IHT ini, SMP Negeri 1 Kandis berharap dapat melahirkan guru-guru yang tidak hanya cakap mengajar, tetapi juga kreatif dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.

Bagi para peserta, hari itu bukan sekadar pelatihan. Itu adalah langkah kecil menuju masa depan pendidikan yang lebih cerdas dan relevan. (*)

 

Penulis: Tri Andini FirdantiEditor: SPH