Scroll untuk baca artikel
BeritaOgan IlirPendidikanSekolah

Guru SMPN 2 Indralaya Selatan Dilatih Rancang Modul Ajar dan ATP Berbasis Pembelajaran Mendalam

×

Guru SMPN 2 Indralaya Selatan Dilatih Rancang Modul Ajar dan ATP Berbasis Pembelajaran Mendalam

Sebarkan artikel ini
Para guru SMP Negeri 2 Indralaya Selatan mengikuti Workshop Desain Modul Ajar dan ATP untuk Pembelajaran Mendalam, Senin (13/10/2025). (Foto: Tribunepos)
Laporan: Reval Meraldi/ Jurnalis Tribunepos

OGAN ILIR, TRIBUNEPOS — Sebanyak 32 guru SMP Negeri 2 Indralaya Selatan mengikuti Workshop Desain Modul Ajar dan ATP untuk Pembelajaran Mendalam, Senin (13/10/2025), di ruang Laboratorium IPA sekolah tersebut.

Kegiatan ini menghadirkan Prayoga Putra Utama, SPd, MAP, Kepala Seksi Kurikulum SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ogan Ilir, sebagai narasumber utama.

Workshop ini menjadi upaya nyata sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru agar lebih memahami penyusunan modul ajar dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang sesuai dengan semangat Kurikulum Merdeka.

Kepala SMPN 2 Indralaya Selatan, Kartina, MPd, dalam sambutannya menegaskan pentingnya guru berinovasi dalam mengembangkan perangkat ajar yang kontekstual dan relevan dengan kebutuhan siswa.

“Guru bukan sekadar penyampai materi, tetapi perancang pengalaman belajar. Melalui workshop ini, kami ingin guru semakin terampil membuat modul ajar yang kreatif, inspiratif, dan berfokus pada pembelajaran mendalam,” ujar Kartina.

Dalam paparannya, Prayoga Putra Utama menjelaskan konsep dasar serta langkah-langkah penyusunan ATP dan modul ajar.

Ia menekankan bahwa pembelajaran mendalam menuntut guru memahami karakteristik peserta didik serta menyesuaikan metode pengajaran agar mampu menumbuhkan rasa ingin tahu dan kemampuan berpikir kritis.

“Kurikulum Merdeka memberi ruang bagi guru untuk berkreasi, tapi juga menuntut tanggung jawab dalam merancang pembelajaran yang bermakna,” jelasnya.

Setelah sesi materi, para guru dibagi dalam kelompok berdasarkan mata pelajaran untuk melakukan praktik langsung menyusun modul ajar.

Suasana diskusi berlangsung aktif dan produktif. Banyak peserta mengaku mendapat pemahaman baru tentang bagaimana mengaitkan modul ajar dengan konteks kehidupan nyata siswa.

Workshop berakhir dengan harapan besar agar hasil pelatihan ini tidak berhenti di ruang kelas. Kartina menegaskan, inovasi guru akan terus didorong melalui kegiatan serupa secara berkala.

“Kami ingin SMPN 2 Indralaya Selatan menjadi sekolah yang terus belajar, di mana guru dan siswa sama-sama tumbuh dalam semangat merdeka belajar,” tutupnya.

**