Scroll untuk baca artikel
BeritaOgan IlirPendidikanSekolahSumsel

Perjusami SMPN 2 Tanjung Raja, Tempa Karakter dan Kepemimpinan Siswa Melalui Pramuka

×

Perjusami SMPN 2 Tanjung Raja, Tempa Karakter dan Kepemimpinan Siswa Melalui Pramuka

Sebarkan artikel ini
Perkemahan Jumat Sabtu Minggu (Perjusami) SMP Negeri 2 Tanjung Raja, Jumat hingga Minggu, 24–26 Oktober 2025. (Foto: Tribunepos)
Laporan: Recita Meila Zaskiah/ Jurnalis Tribunepos

OGAN ILIR, TRIBUNEPOS — Sebanyak 42 siswa SMP Negeri 2 Tanjung Raja mengikuti kegiatan Perkemahan Jumat Sabtu Minggu (Perjusami) yang digelar Gugus Depan (Gudep) 07.061 dan 07.062 di halaman belakang sekolah, Jumat hingga Minggu, 24–26 Oktober 2025.

Kegiatan rutin tahunan ini diikuti oleh 22 peserta putra dan 20 peserta putri, didampingi Pembina Pramuka Suhaimi serta Pelatih Hermawan Rahmatullah, SPd.

Selama tiga hari, para peserta menjalani beragam kegiatan latihan dan lomba kepramukaan, seperti Lomba Tata Baris Berbaris (LTBB), semaphore, renungan suci, api unggun, hingga hiking.

Kepala SMPN 2 Tanjung Raja, Listiana, SPd, MAP, mengatakan kegiatan Perjusami menjadi ajang pembentukan karakter bagi peserta didik, khususnya untuk menumbuhkan disiplin, kemandirian, dan tanggung jawab.

“Selain sebagai pelantikan bagi anggota baru, Perjusami juga menjadi persiapan bagi anggota senior untuk mengikuti kegiatan jambore dan perata tingkat kabupaten tahun 2025,” ujarnya.

Kegiatan dibuka dengan apel pembukaan pada Jumat sore dan ditutup dengan apel penutupan pada Minggu pukul 14.00 WIB. Selama kegiatan berlangsung, suasana penuh semangat dan kebersamaan tampak di antara para peserta.

Pembina Pramuka Suhaimi menambahkan, melalui kegiatan ini siswa tidak hanya belajar keterampilan kepramukaan, tetapi juga membangun rasa solidaritas dan kepemimpinan.

“Kami berharap semangat Pramuka terus tumbuh di hati para siswa. Mereka belajar bagaimana bekerja sama, berani mengambil keputusan, dan bertanggung jawab,” katanya.

Dengan berakhirnya Perjusami 2025, para peserta resmi menyandang tanda kepramukaan berupa setangan leher (kacu) sebagai simbol kedisiplinan dan semangat pengabdian. (*)