Laporan: Recita Meila Zaskiah/ Jurnalis Tribunepos
OGAN ILIR, TRIBUNEPOS — Di bawah langit pagi yang kelabu, halaman SMP Negeri 3 Tanjung Raja dipenuhi barisan siswa berseragam rapi. Mereka berdiri tegap, mata menatap bendera Merah Putih yang perlahan naik diiringi lagu kebangsaan.
Dalam suasana khidmat itu, sekolah ini menggelar upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda, Selasa (28/10/2025), yang dilanjutkan dengan lomba paduan suara dan pembacaan ikrar Sumpah Pemuda.
Upacara dipimpin oleh Fendi Kurniawan, SPd, dengan Suhaimi, S.LPd bertindak sebagai pembina upacara. Pembacaan ikrar Sumpah Pemuda dibawakan dengan lantang oleh Zulfikar, SPd, disusul pembacaan Pembukaan UUD 1945 oleh Ridwan, SPd, dan doa penutup oleh Hendi Setiawan, SSos.
Seluruh guru, staf, dan ratusan siswa hadir membentuk lingkaran kebersamaan dalam peringatan yang sarat makna sejarah ini.
Kepala SMPN 3 Tanjung Raja, Lenifaryati, mengatakan bahwa Sumpah Pemuda bukan sekadar seremonial tahunan, melainkan momentum untuk menyalakan kembali semangat nasionalisme di tengah derasnya arus zaman.
“Generasi muda hari ini harus mampu menjaga bara semangat persatuan di tengah godaan perpecahan digital. Sumpah Pemuda adalah pengingat bahwa Indonesia berdiri karena keberanian dan persaudaraan,” ujarnya dengan nada tegas.
Usai upacara, suasana berubah lebih dinamis ketika tiap kelas menampilkan paduan suara bertema kebangsaan. Lantunan “Bangun Pemuda Pemudi” dan “Tanah Airku” menggema di halaman sekolah, menciptakan kontras antara kesyahduan dan semangat perjuangan.
Seluruh rangkaian kegiatan berjalan tertib dan penuh makna. Di tengah dunia yang kian bising oleh perbedaan, gema Sumpah Pemuda di SMPN 3 Tanjung Raja seolah menjadi pengingat sunyi, bahwa persatuan adalah api yang harus dijaga, bahkan di tengah kegelapan zaman. (*)












